Elemen inti dari identitas ini berasal dari proyek-proyek Saudi Vision 2030 yang paling menonjol, yang menempatkan peningkatan kualitas hidup manusia sebagai prioritas utama misinya.
Perayaan ini juga memberikan gambaran sekilas tentang Visi 2030 Arab Saudi yang ambisius. Proyek-proyek utama, termasuk Diriyah Gate, The LINE dari NEOM, dan proyek Amaala, yang menggambarkan komitmen negara terhadap kemajuan dan pembangunan.
Berbagai macam pesawat Angkatan Udara Kerajaan Saudi, termasuk Typhoon, F-15S, Tornado dan F-15 tampil di udara Saudi di 13 kota: termasuk Riyadh, Jeddah, Dhahran, Damman, Al-Jawf, Al-Ahsa, Taif, Al-Baha, Tabuk, Abha, Khamis Mushait, dan Al-Khobar.
Tim Aerobatic Saudi Falcons akan melakukan pertunjukan udara di beberapa kota untuk memperingati perayaan Hari Nasional.
Dari Suku Nomaden hingga menjadi Bangsa yang Bersatu
Signifikansi historis Hari Nasional Saudi melampaui era modern.
Pada masa pra-Islam, Semenanjung Arab adalah rumah bagi suku-suku nomaden hingga kedatangan Nabi Muhammad Shalallahu ‘Alaihi Wasallam, yang menyatukan suku-suku ini menjadi satu negara agama Islam.
Jatuh bangunnya berbagai kesultanan di wilayah tersebut akhirnya membuka jalan bagi munculnya Arab Saudi modern.
Lagu kebangsaan Saudi: Simbol kebanggaan
Lagu kebangsaan Arab Saudi, “Aash Al Maleek,” merupakan sumber kebanggaan dan patriotisme yang besar bagi warganya dan akan didengar di seluruh Kerajaan pada Hari Nasional.
Lagu kebangsaan Saudi saat ini, dalam bentuk instrumentalnya, pertama kali diadopsi pada tahun 1950 oleh Raja Abdulaziz. Ini diperkenalkan sebagai penghormatan resmi kerajaan yang dilakukan selama upacara resmi Saudi, sebagai penghormatan kepada keluarga kerajaan dan diplomat.
Komposisi lagu kebangsaan ini awalnya dipersembahkan sebagai hadiah oleh Raja Farouq dari Mesir kepada Raja Abdul Aziz pada tahun 1947 saat Raja Abdul Aziz berkunjung ke Mesir. Komposernya, Abdul Rahman Khateeb, secara pribadi menampilkan aransemen lagu ini dengan terompet pada upacara penyambutan resmi yang diadakan untuk menghormati Raja Abdulaziz pada saat itu.
Pada tahun 1980-an, penyair Saudi Ibrahim Khafaja ditugaskan untuk menambahkan lirik pada penghormatan kerajaan, mengubahnya menjadi lagu resmi kerajaan.
Lagu kebangsaan tersebut menyerukan agar bangsanya berjuang mencapai kebesaran sambil menghormati Tuhan dan memberkati Raja Arab Saudi dengan umur panjang.
Bendera Sebagai Simbolis Kerajaan Saudi
Artikel Terkait
Lionel Messi ditawarkan menjadi pemain Al Hilal, klub Arab Saudi sekaligus musuh Al Nassr
4 Hal Kehidupan Mewah Cristiano Ronaldo di Arab Saudi, dari Tempat Tinggal hingga Akses Jet Pribadi
Arab Saudi,Visi 2030 dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman
Menteri Agama Lepas Ekspor Perdana Makanan Siap Saji untuk Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi
Kementerian Agama Berangkatkan Tim Advance Petugas Haji ke Arab Saudi