Arab Saudi,Visi 2030 dan Putra Mahkota Muhammad bin Salman

- Jumat, 24 Februari 2023 | 13:13 WIB

Edisi.co.id - Dalam sebuah kolom di web resmi mui.co.id, Wakil Ketua Komisi Infokom MUI Thobib Al-Asyhar, mengaku cukup intens mengikuti perubahan yang terjadi di negari Raja Salman itu. Secara lebih spesik lagi, tentu setelah sang Putra Mahkota Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MBS) berkuasa.   

Ada beberapa kebijakan MBS yang menginginkan Arab Saudi lebih modern, terbuka, dan friendly buat wisatawan asing. Ini setidaknya tercermin dalam Visi 2030 yang dia canangkan, meskipun mendapat penentangan keras dari barisan konservatif.

Sebagai contoh, Arab Saudi kini memberikan ruang lebar untuk perempuan mengisi ruang publik. Kebijakan itu bukan hanya isapan jempol, melainkan benar-benar dipraktikan. 

Benar saja, saat kali pertama kaki ini menapak di Bandara Jeddah, terlihat sekali begitu banyak petugas resmi dari kaum Hawa. Ada yang memeriksa dokumen kesehatan penumpang, one by one. Banyak pula yang ditempatkan di desk check point imigrasi. “Hallo. Indonesia? Selamat datang”.

Satu hal yang membuatnya surprise adalah iklim pelayanan kaum hawa yang cepat, profesional, dan ramah. Hal ini belum pernah terjadi sebelum MBS didapuk sebagai Putra Mahkota yang sangat berpengaruh.

Sebelumnya, jika Anda pernah ke Arab Saudi, petugas imigrasi bandara Jeddah semua laki-laki dengan baju kefiyah khas Arab. Pelayanannya sering bikin kita kesel, marah. Ada yang melayani sambil nonton bola melalui tayangan di HP. Ada pula yang tiba-tiba pergi nggak jelas. 

Hal lain dari keterlibatan perempuan di ruang publik adalah banyaknya perempuan yang mengemudikan mobil. Lalu lalang mobil mewah dikemudikan tangan-tangan lentik perempuan. Bahkan sebagian dari mereka tidak mengenakan pakaian khas Arab Saudi. Tampil casual dan modis. Pemandangan progresif di negeri petro dolar tersebut.  

Sementara itu, di Makkah, banyak pula wanita yang keluar rumah tanpa Abaya, baju tradisional khas mereka. Menurut informasi, di beberapa pantai di pinggir Jeddah, seperti Obhur tidak jauh beda pemandangannya dengan pantai-pantai di Bali maupun di Gili Terawangan. 

Alhasil, Arab Saudi sekarang berbeda jauh dengan Arab Saudi beberapa waktu yang lalu. Setidaknya seperti yang dipahami orang kebanyakan. Kini, Arab Saudi benar-benar berubah. 

Ada arus kebijakan yang kuat untuk mengubah negeri konsevatif ke negeri terbuka dan modern dengan tetap berprinsip pada nilai-nilai universalisme Islam. Mampu berdialog dengan budaya yang berbeda untuk mewujudkan visi besar sebagai salah satu pusat peradaban dunia. 

Tentu, setiap perubahan selalu meninggalkan kekhawatiran dan memunculkan ancaman. Tetapi nilai-nilai mulia akan selalu dijunjung tinggi oleh umat yang memiliki peradaban tinggi.

Baca Juga: Visi Saudi 2030, The Mukaab akan Dibangun di Kota Riyadh

Meninggalkan Paham Wahabi

Visi Saudi 2030 terkait 'revolusi kebudayaan' yang dicanangkan oleh putra mahkota Pangeran MBS menjadi sorotan dunia. Seperti diketahui selama ini sudah lama berlangsung kehidupan keagamaan dan budaya di Arab Saudi yang dipandu oleh fatwa dari paham Wahabi, yang diawasi oleh Polisi Syariah Kerajaan. 

Halaman:

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Hikmah Puasa ke 6 , Ciri-Ciri Orang Bahagia

Kamis, 30 Maret 2023 | 16:46 WIB

Hikmah Puasa ke 5, Tanda-Tanda Manusia Celaka

Selasa, 28 Maret 2023 | 06:26 WIB

Hikmah Puasa ke 4, Waktu-Waktu Ijabah Dalam Berdoa

Minggu, 26 Maret 2023 | 21:23 WIB

Mustajabnya Doa Dibulan Ramadhan

Minggu, 26 Maret 2023 | 15:22 WIB

Doa Dalam Kesempitan Atau Sedang dalam Kesusahan

Minggu, 26 Maret 2023 | 15:13 WIB

Mengetahui Hikmah Puasa Ramadhan

Jumat, 24 Maret 2023 | 11:43 WIB

Hikmah Puasa ke 1, Beribadah tapi bernilai Sia-Sia

Kamis, 23 Maret 2023 | 18:37 WIB
X