Edisi.co.id - Ingatlah ketika Adam dan Hawa as mulai digoda oleh syaitan (setan) hingga membuatnya terusir dari surga. Padahal Allah sudah memberi warning agar jangan mendekati buah terlarang. Apalagi melahapnya hingga puas.
Bermula ketika Hawa as, istri Adam yg menemaninya di surga, telah terpikat dan ingin sekali makan buah khuldi yang dalam benaknya berbisik. Ini buah sepertinya maknyus dan lezat, manis di rasa.
Adam as masih menahan diri utk tak segera memenuhi keinginan istri satu satunya itu. Disaat itulah setan terus mendekati Hawa, lalu menggoda dan membujuknya dg rayuan gombal berkali kali.
Hawa mulai dan terus merengek manja kepada Adam as, sang suami, untuk memetik menu surga yang terlarang itu. Adam as terpedaya, hingga memenuhi permintaan istrinya yang terus mendesak agar diambilkan buah yg menggantung di pohon yg rindang itu. Kemudian, keduanya pun makber (makan bersama).
Tuhan murka hingga Adam dan Hawa terlempar dari surga. Setan pun bergembira. Kegirangan.
Bukan hanya Adam dan Hawa yg terusir. Setan si biang kerok dan sang trouble maker pun juga terdepak dari surga. Bukan karena Setan tak bersujud kpd Tuhan yg menciptakan Nya. Melainkan setan ogah bersujud pada Adam as. Sujud dalam artian bukan menyembah kpd Adam. Melainkan takzim dan memberi penghormatan kpd nenek moyangnya manusia itu.
Setan dilaknat Tuhan hingga Hari Kiamat, karena kesombongannya. Setan merasa dirinya paling hebat, dan lebih unggul dari Adam as. Juga merasa dirinya paling senior, paling suci dan paling layak dihormati. Setan merasa api lebih mulia dari tanah.
Akibat kesombongannya itu, Setan telah divonis sesat dan dosanya tak terampuni, kelak akan dihukum dan disiksa di dalam neraka Jahanam, yg kekal abadi.
Sejak itu Setan bersumpah akan terus menggoda dan menyesatkan anak, cucu dan keturunan Adam as, pokoknya seluruh manusia di muka bumi. Setan tak ingin masuk neraka sendirian. Ia mengajak banyak manusia utk menemaninya saat diazab dg siksaan yg pedih.
Baca Juga: Ditreskrimum Polda Metro Tangkap 53 Tersangka, 44 Diantaranya Tersangka Kasus Judi
Dari sini kita mengetahui, bahwa dosa pertama yang dilakukan makhluk Allah adalah prilaku sombong. Kesombongan adalah dosa yang teramat besar, hingga Adam dan bunda Hawa as terusir dari surga.
Masihkah kita bersikap sombong. Merasa diri paling berilmu, paling soleh, paling berpengaruh, paling dihormati, paling berharta, paling berkuasa, paling jago, paling cantik, paling pandai, paling menang, paling besar dan paling segalanya. Sadarlah wahai manusia.
Artikel Terkait
Akibat Sombong Italia Gagal Lolos Ke Piala Dunia
Berita 27 September 2022 Gangguan Makhluk Halus Dirasakan Ari Irham Saat Syuting Jagat Arwah
Hikmah Puasa ke 27, Manusia Terburuk Menurut Rasulullah SAW
PSI Tak Disebut PDIP Sebagai Partai Pendukung Ganjar Pranowo, Ade Armando: PDIP Partai Sombong
Sambut Atlet SEA Games 2023, Lautan Manusia Penuhi Jalanan Protokol Jakarta
Change Management : Pentingnya Memperhatikan Faktor Manusia dalam Merubah Organisasi
Sumber Daya Manusia yang Berakhlak yang Mampu Mencetak Indonesia Emas