Penulis :Khairulloh Ahyari)*
"Melihatlah ke bawah", kata Nabi yang mulia. Melihat mereka yang lebih sedikit hartanya. Lebih rendah jabatannya, lebih kecil gajinya. Melihat mereka yang tidak seberuntung kita.
Melihat kepada mereka yang miskin dan papa. Mengapa ? Agar kita dapat mensyukuri besarnya nikmat Allah yang diberikan.
Bukankah, bagi mereka yang bersyukur, Allah akan tambahkan nikmat-Nya. Dan bagi yang kufur, maka azab Allah yang pedih, ditimpakan baginya.
Dalam wasiatnya yang masyhur, Imam Syafi’i berkata, "Jangan kau anggap remeh nikmat Allah kepadamu, walaupun sedikit. Terimalah ia dengan rasa syukur.
Baca Juga: JANUR KUNING, Mengenang Serangan Umum, 1 Maret 1949
Jadikan diammu sebagai tafakur, bicaramu sebagai zikir, dan pandanganmu sebagai usaha mengambil pelajaran".
Melihatlah ke bawah dalam urusan dunia. Maka, akan kita dapati ketenangan jiwa, bertumbuhnya bahagia, qanaah dan ridha, serta terhindar dari serakah dan tamak. Intinya, kebahagiaan lahir batin Allah tambahkan, sebagai buah dari rasa syukur kepada Allah ta'ala.
Melihatlah ke bawah. Jangan hanya melihat ke atas. Maka kita akan terhindar dari kufur nikmat dan hasad. Mereka yang selalu melihat ke atas, maka akan diliputi kesedihan, diperbudak hawa nafsu, dan selalu merasa kurang atas keadaan dirinya.
Firman Allah “Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami uji mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.”
( Toha : 131)
Melihatlah ke bawah. Rasakanlah nikmat-Nya yang terus bertambah.***
)* Sekretaris MUI Kota Depok
Artikel Terkait
Mengetahui Filosofi Ketupat Lebaran
Jangan Sia-siakan Waktu Karena Penyesalan Selalu Datang Kemudian
Meski Sedang Sakit Jangan Merintih, Karena Merintih Dicatat Malaikat
Kok Sabar Melulu Sih?
Benarkah Dunia Bagi Mukmin Ibarat Penjara ?