Oleh:Khairulloh Ahyari
Janur Kuning. Film Janur Kuning. Itu yang saya ingat setiap kali menjelang tanggal 1 Maret.
Janur Kuning adalah film produksi tahun 1979, yang menceritakan heroisme tentara Indonesia dalam merebut kembali Yogyakarta, ibu kota negara saat itu.
Kondisi Indonesia sangat genting. Akibat agresi militer Belanda tanggal 19 Desember 1948. Ibu kota Yogyakarta jatuh ke tangan Belanda.
Presiden Soekarno, Mohammad Hatta, Sjahrir, dan beberapa tokoh lainnya diasingkan di Muntok Bangka.
Sementara pemerintahan dijalankan oleh Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di bawah Mr. Syafrudin Prawiranegara di Bukittinggi, Sumatera Barat.
Baca Juga: Koalisi Perubahan Mencari Pendamping yang Tepat untuk Anies Baswedan dalam Pilpres 2024
Serangan Umum 1 Maret 1949 membuat dunia sadar bahwa Indonesia masih ada.
Tentara dan rakyat Indonesia hanya butuh waktu 6 jam untuk merebut kembali Yogyakarta.
Keberhasilan ini membuka mata dunia di PBB, bahwa pemerintahan dan tentara Indonesia masih berjalan. Upaya perundingan dilanjutkan.
Ada empat tokoh sentral yang berperan dalam peristiwa satu maret ini.
Mereka adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Jendral Soedirman , Kolonel Bambang Sugeng, selaku Panglima Divisi III, dan Letnan Kolonel Soeharto.
Pasca pendudukan kembali Yogyakarta oleh Republik, jalan perundingan kembali dilakukan.
Pada Konferensi Meja Bundar, 27 Desember 1949, Belanda mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia.
Artikel Terkait
Rumah Gemilang Indonesia Al Azhar Bantu Wakaf Quran untuk Masjid Silaturahmi Bogor
Kapolda Metro Jaya Pimpin Gelar Perkara Kasus Penganiyaan Anak Jakarta Selatan
Perkuat Digitalisasi UMKM Kawasan Danau Toba, PT Telkom Kenalkan Platform PaDi UMKM dari Leap-Telkom
Ini dia Kronologis Peran Agnes Sebelum David dianiaya Mario Dendi
Kecelakaan Beruntun, Truk Tronton Geruduk Sebuah Rumah di Cianjur