Mengetahui Filosofi Ketupat Lebaran

photo author
- Rabu, 3 Mei 2023 | 16:59 WIB
Ilustrasi hari raya ketupat yang ternyata memiliki beberapa makna mendalam (unsplash.com/Mufid Majnun)
Ilustrasi hari raya ketupat yang ternyata memiliki beberapa makna mendalam (unsplash.com/Mufid Majnun)


Oleh: Yons Achmad)*


Meski sudah memasuki Lebaran hari ke 12 atau 12/13 Syawwal 1444 H, namun kenangan Umat Islam Indonesia akan suasana lebaran hari pertama yang tak lepas dari suguhan Ketupat memiliki kenangan berarti.

Terlepas dari itu semua, ternyata ketupat lebaran menjadi media dakwah penyebaran nilai-nilai Islam tempo dulu.

Di mana, para ulama, pendakwah Islam era itu, begitu mahir mencari cara bagaimana nilai-nilai Islam tetap hadir di dalam masyarakat untuk bisa menyatu dengan kebudayaan setempat.

Dengan cara demikian, nilai-nilai Islam mudah diterima dan diamalkan. Pada akhirnya, kebudayaan bukan terpisah dari Islam. Tapi, kebudayaan hadir sebagai manifestasi ajaran Islam itu sendiri.

Baca Juga: Goes To Yogyakarta! Usai Kunjungi Akmil Magelang, Siswa SMP PCI Kunjungi Candi Borobudur dan Wisata Larva Tour

Di kampung saya, lereng Gunung Merapi-Merbabu Magelang, tradisi lebaran ketupat itu masih dilestarikan sampai sekarang.

Bukan perayaan besar-besaran memang. Perayaan lebaran ketupat dilakukan setelah puasa sunnah 6 hari di bulan syawal oleh takmir masjid setempat yang dihadiri oleh para jamaah. Tidak ada acara macam-macam di sana.

Intinya, makan-makan bersama. Ada suasana keharmonisan, kegembiraan dan kebahagiaan di sana.

Tapi, kalau kita tilik sejarah, kita akan menemukan makna yang dalam tentang ketupat lebaran ini. Konon, sebelum ajaran Islam akrab dengan masyarakat Jawa, sudah muncul tradisi ketupat.

Era kerajaan kuno seperti Majapahit dan Pajajaran awalnya memuja Dewi Sri sebagai Dewi Kesuburan atau pertanian.

Seiring perkembangan waktu, sosok Dewi Sri tak lagi dipuja sebagai sosok Dewi, tapi digantikan dengan simbol ketupat sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pemilik hidup.

Baca Juga: Pesan Kultural Lebaran Idul Fitri Bagi Umat Islam

Lantas, Islam datang mewarnai kebudayaan yang tentu saja disesuaikan, diselaraskan dengan ajaran Islam.

Salah satu versi sejarah mencatat, Kerajaan Demak sudah menghadirkan ketupat sebagai simbol perayaan hari raya umat Islam pada masa itu.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Pahala Sholat Idul Adha

Minggu, 16 Juni 2024 | 19:42 WIB

Ngerahul 6

Senin, 6 Mei 2024 | 11:36 WIB

Ngerahul 1 : Mancing Bakot

Sabtu, 27 April 2024 | 19:25 WIB

Hari Ketiga Lebaran, Apakah Kita Masih Fitri?

Jumat, 12 April 2024 | 05:50 WIB

Berpuasa Adalah Berbekal

Senin, 25 Maret 2024 | 13:07 WIB

Kesombongan, Dosa Pertama Makhluk Tuhan

Jumat, 16 Juni 2023 | 08:39 WIB

Menakjubkan Muslim yang Tenang Hadapi Ujian

Rabu, 7 Juni 2023 | 15:00 WIB

Melihatlah Ke Bawah

Selasa, 23 Mei 2023 | 23:39 WIB

Benarkah Dunia Bagi Mukmin Ibarat Penjara ?

Jumat, 12 Mei 2023 | 21:55 WIB

Kok Sabar Melulu Sih?

Jumat, 12 Mei 2023 | 21:43 WIB
X