Oleh: Yons Achmad)*
Meski sudah memasuki Lebaran hari ke 12 atau 12/13 Syawwal 1444 H, namun kenangan Umat Islam Indonesia akan suasana lebaran hari pertama yang tak lepas dari suguhan Ketupat memiliki kenangan berarti.
Terlepas dari itu semua, ternyata ketupat lebaran menjadi media dakwah penyebaran nilai-nilai Islam tempo dulu.
Di mana, para ulama, pendakwah Islam era itu, begitu mahir mencari cara bagaimana nilai-nilai Islam tetap hadir di dalam masyarakat untuk bisa menyatu dengan kebudayaan setempat.
Dengan cara demikian, nilai-nilai Islam mudah diterima dan diamalkan. Pada akhirnya, kebudayaan bukan terpisah dari Islam. Tapi, kebudayaan hadir sebagai manifestasi ajaran Islam itu sendiri.
Di kampung saya, lereng Gunung Merapi-Merbabu Magelang, tradisi lebaran ketupat itu masih dilestarikan sampai sekarang.
Bukan perayaan besar-besaran memang. Perayaan lebaran ketupat dilakukan setelah puasa sunnah 6 hari di bulan syawal oleh takmir masjid setempat yang dihadiri oleh para jamaah. Tidak ada acara macam-macam di sana.
Intinya, makan-makan bersama. Ada suasana keharmonisan, kegembiraan dan kebahagiaan di sana.
Tapi, kalau kita tilik sejarah, kita akan menemukan makna yang dalam tentang ketupat lebaran ini. Konon, sebelum ajaran Islam akrab dengan masyarakat Jawa, sudah muncul tradisi ketupat.
Era kerajaan kuno seperti Majapahit dan Pajajaran awalnya memuja Dewi Sri sebagai Dewi Kesuburan atau pertanian.
Seiring perkembangan waktu, sosok Dewi Sri tak lagi dipuja sebagai sosok Dewi, tapi digantikan dengan simbol ketupat sebagai ungkapan rasa syukur kepada sang pemilik hidup.
Baca Juga: Pesan Kultural Lebaran Idul Fitri Bagi Umat Islam
Lantas, Islam datang mewarnai kebudayaan yang tentu saja disesuaikan, diselaraskan dengan ajaran Islam.
Salah satu versi sejarah mencatat, Kerajaan Demak sudah menghadirkan ketupat sebagai simbol perayaan hari raya umat Islam pada masa itu.
Artikel Terkait
Insiden Penembakan Kantor MUI, Kiai Cholil Minta Masyarakat Tidak Terprovokasi
Gelar Halalbihalal, Ilham Harapkan PWI Dikenal seluruh Elemen di Jakarta Utara
Kementerian Agama Mengecam Penembakan di Kantor MUI, Menag: Dukung Polri Identifikasi Pelaku
Sambang Bhabinkamtibmas Pulau Tidung Ajak Tokoh Masyarakat Jaga Kamtibmas
Polres Jakbar Bongkar Gudang Penyimpanan 37 Juta Butir Obat Terlarang, Nilainya Hampir Rp 500 M