Minat Baca Kurang? Selain Gunung Agung, Berikut Daftar Buku Populer yang Tutup Di Indonesia

- Rabu, 24 Mei 2023 | 14:46 WIB
Ilustrasi seorang yang gemar membaca buku (Enes Evren)
Ilustrasi seorang yang gemar membaca buku (Enes Evren)

Edisi.co.id-Akhir-akhir ini dunia literasi dikejutkan berita tutupnya toko buku Gunung Agung.

Setelah beroperasi selama hampir 70 tahun, toko buku legendaris dan bersejarah di Indonesia, mengumumkan akan menutup seluruh gerainya pada akhir tahun ini.

Banyak yang berasumsi bahwa penyebab utama tutupnya adalah kurangnya minat baca masyarakat Indonesia.

Menurut data Unesco, minat  baca Indonesia berada di urutan kedua dari bawah yaitu 0,001%. Atau dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 orang yang rajin membaca.

Baca Juga: 24 Mei Hari Skizofrenia Sedunia, Simak Rencana Aksi Kesehatan Mental Komprehensif WHO 2013-2030

Namun ada factor lain yang menyebabkan tidak bertahannya toko-toko buku populer di Indonesia. Salah satunya adalah perubahan perilaku konsumen.

Banyak pembaca dan pegiat literasi lainnya seperti penulis, beralih ke format digital. Melalui platform-platform yang dapat di akses dengan internet, pembaca dapat membaca, meminjam, membeli dengan format digital.

Berikut ini adalah beberapa toko buku populer yang tutup di Indonesia. Apakah termasuk salah satu tempat kamu berburu buku-buku?

  1. Toko Gunung Agung

Toko Buku Gunung Agung di daerah Kwitang ini telah berdiri sejak 3 Juni 1988.

Managemen PT GRA Tiga Belas atau Toko Buku Gunung Agung menyampaikan keputusan akan menutup seluruh gerai pada akhir tahun 2023 terpaksa dilakukan lantaran Toko Buku Gunung Agung tak mampu bertahan dengan besarnya kerugian operasional.

  1. Books and Beyond

Toko buku Books and Beyond menutup seluruh gerainya di akhir Mei 2023 dan dikabarkan fokus pada penjualan online.

Sebelum penutupan, Books and Beyond mengadakan clearance sale hingga 80%.

  1. Togamas

Toko buku local di Solo ini resmi berhenti beroperasi sejak Juni 2022 karena turunnya penjualan akibat pandemi Covid-19.

  1. Kinokuniya

Jaringan toko buku local asal Jepang yang berdiri sejak 1927 ini menutup gerainya di Plaza Senayan pada April 2021.

Hal itu juga pernah dialami oleh toko buku asal Amerika Serikat, Barnes and Noble. Toko ini nyaris gulung tikar karena tidak melakukan inovasi dan tidak menyesuaikan selera konsumen.

Halaman:

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Penguatan Budaya dalam RUU Kekhusunan Jakarta

Sabtu, 27 Mei 2023 | 20:34 WIB
X