“Banyak menganut ateis, tapi secara moral mereka (warga di Jerman) benar-benar mengayomi orang-orang yang memang membutuhkan,” ujarnya.
“Kita melihat pimpinan-pimpinan kita yang egois, yang kaya semakin kaya, sehingga apakah masyarakat kita semakin banyak musibah karena pimpinan tersebut? Ada relasinya apa tidak?” tanya dia.
Menurut Mama Dedeh, sebenarnya itu salah kita sebagai Muslim yang kurang mengamalkan ajaran al-Quran. “Kita yang punya Quran tapi nggak diamalkan!” ujarnya.
“Tapi orang yang nggak punya Quran, mereka membaca. Mereka menerapkannya. Seharusnya begitu!” tuturnya.
Baca Juga: 6 Masjid yang bisa kamu kunjungi di Inggris
Maka, Mama Dedeh menegaskan, tidak cukup hanya membaca al-Quran saja. Umat Islam perlu mentadabburi al-Quran. “Dibaca ayatnya, terjemahannya. Maksudnya, tujuannya, isinya diamalkan,” ajaknya.
Sikapi Ujian dengan Husnudzan
Din kemudian mengajak berhusnudzan, berprasangka baik kepada sang pencipta, bahwa dengan al-bala itu sesungguhnya menunjukkan Allah sayang kepada kita. Din Syamsuddin mengutip hadits, “Jika Allah SWT mencintai seorang hamba-Nya, maka Allah akan memberinya ujian dan cobaan.”
Dia juga mengimbau agar menyikapi al-bala dengan keimanan dan kegembiraan, sebagaimana yang dia kutip dari al-Baqarah 155-156, “Syaratnya orang sabar itu kalau ditimpa musibah, qaalu (berkata) Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un.”
“Kembalilah ke orbit keimanan. Innalillahi bukan sekadar ucapan. Ada Allah, jangan bersedih. Maiyatullah, bersama Allah, maka tidak ada kesedihan,” terangnya.
Di samping itu, Din Syamsuddin menyarankan agar menyikapi musibah dengan bermuhasabah. “Introspeksi, mawas diri, evaluasi,” tuturnya.
Baca Juga: Sambut HUT ke-77 KAI, Perjalanan Kereta Api Lebih Cepat dan Lebih Singkat
Kemudian, dia mengajak untuk mengambil hikmah di balik musibah dengan sikap optimis. “Sikap optimis kaum beriman, kita mempunyai Allah, kita menuju akhirat, itu yang membawa kita pada optimis,” ungkapnya.
Jika Tidak Bisa Menyikapinya
Jika tidak, dia membenarkan penjelasan Mama Dedeh, musibah menjadi azab. “Kalau sudah menjadi azab, satu kelompok umat manusia itu, dimusnahkan oleh Allah, apalagi jika ada pembangkangan,” ungkapnya.