Raport Merah Anies Baswedan, LBH Jakarta: Penggusuran Paksa Masih Menghantui Warga Jakarta

Edisi.co.id - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta merilis laporan evaluasi empat tahun kinerja Gubernur Anies Baswedan.

Dalam laporan bertajuk "Lapor Merah: Empat Tahun Kepemimpinan Anies Baswedan di Ibu Kota," LBH Jakarta menyoroti permasalahan penggusuran paksa yang masih sering terjadi.

LBH Jakarta mencatat, sepanjang Januari-September 2018, total ada 79 titik penggusuran di DKI Jakarta.

Dari angka tersebut, terbagi menjadi tiga kategori: pertama, penggusuran unit usaha yaitu sejumlah 53 unit penggusuran dengan 773 korban unit usaha.

Baca Juga: Kiat Mudah Mengolah Sampah Menjadi Kompos

Kedua, penggusuran terhadap hunian sejumlah 17 titik dengan korban 186 kepala keluarga; ketiga, penggusuran yang melibatkan hunian dan unit usaha (gabungan) yaitu sejumlah 9 titik dengan korban 89 kepala keluarga dan 93 unit usaha.

Di masa pandemi--sekaligus tahun keempat masa pemerintahan Anies--kasus penggusuran paksa masih terus terjadi.

Baru-baru ini, menurut LBH Jakarta, kasus penggusuran paksa terjadi di RT. 001/RW. 001 Kelurahan Menteng Dalam.

Baca Juga: Anak di Bawah Usia 12 Tahun Kini Bisa Berekreasi di Ancol

Melansir tempo, Pemprov DKI Jakarta akan menggusur 25 bangunan yang berada di saluran Kalibaru Barat seluas 837 meter persegi.

Menurut Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jakarta Selatan, Ujang Hermawan, pemerintah melakukan penggusuran dalam rangka penataan Saluran Kalibaru Barat guna mencegah air meluap hingga terjadi banjir.

Selain itu, kata LBH Jakarta, juga terdapat penggusuran di Pancoran Buntu II.

penggusuran itu dilakukan dengan dalih pemulihan aset PT Pertamina Training dan Consulting.

Baca Juga: PPKM Level 2, DKI Jakarta persilahkan Bioskop Dimasuki Anak-anak