Edisi.co.id, Bandung - Pandemi Covid-19 sangat menghambat pelaksanaan pendidikan formal, tetapi pandemi bukan alasan untuk tidak mempelajari ilmu agama apalagi mempelajari ilmu Al-Qu’an.
Berangkat dari kondisi ini, guru Tahsin MTs Manba'ul Huda (MH) ustaz Abdul Rozak atau yang akrab disapa dengan ustaz Rozak menggagas satu ide yang ia namai Ramah.
Ustaz Rozak menjelasakan apa itu Ramah, Ramah adalah singkatan dari “Rajin Mengaji di Rumah.
Baca Juga: Cegah Hoax, PPI 110 Manbaul Huda Gandeng LPPM Unisba Gelar Literasi Digital untuk Orang Tua Santri
“Ramah adalah sebuah program yang di peruntukkan bagi para santri MTs Manba'ul Huda, dengan tujuan agar para santri mau membiasakan diri untuk membaca al-Qur'an setiap hari dan menumbuhkan budaya membaca Al-Qur'an di rumah,” kata ustaz Rozak, Senin (24/1/2022).
Lebih lanjut ia menjelaskan ada 3 teknis program Ramah.
Pertama, setiap pekannya Guru Tahsin memberikan materi di kelas menjelaskan dan memparaktekannya.
Baca Juga: Kota Tangerang Terpilih Sebagai Kota Percontohan dalam GCom Asia Project 2020-2023
Kedua, lanjut ustaz Rozak, santri diberikan tugas tilawah Al-Qur'an di rumah dan dibersamai oleh orang tua atau walinya dan sebagai buktinya harus ditulis dan di tanda tangani di dalam buku panduan yang sudah diberikan.
Artikel Terkait
Alhamdulillah, Malik Santri Kelas 9 PPI 110 Manba’ul Huda Bandung Dalam Waktu 1 Tahun Hafal Al-Qur’an 19 Juz
Mudir Pesantren PERSIS 110 Manba’ul Huda: Pentingnya Pendidikan Al-Qur’an dan As-Sunnah Sejak Anak Usia Dini
Cegah Hoax, PPI 110 Manbaul Huda Gandeng LPPM Unisba Gelar Literasi Digital untuk Orang Tua Santri
Kota Tangerang Terpilih Sebagai Kota Percontohan dalam GCom Asia Project 2020-2023