Edisi.co.id - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi menengarai ada kelompok yang bertujuan melakukan proses pembusukan terhadap para tokoh agama yang kebetulan menjabat sebagai pejabat negara di masa Pemerintahan Pak Jokowi dengan membuat framing negatif melalui media sosial.
Contohnya viral di media sosial tentang gerakan shalat jenazah yang dialamatkan kepada Wakil Presiden Bapak KH. Ma'ruf Amin dengan gerakan ruku' dan sujud. Juga foto Menteri Agama Yaqut merangkul Ragil Mahardika yang viral di media sosial akhir-akhir ini.
"Video dan foto tersebut setelah melalui pengamatan para ahli hasilnya dinyatakan palsu dan merupakan hasil rekayasa editan. Jadi baik video Wapres shalat jenazah dan foto Menag Yaqut merangkul Ragil Mahardika adalah bentuk fitnah yang keji," jelas Zainut dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/5/2022)
Baca Juga: Mudik Lebaran 2022, 651.427 Ribu Penumpang Berangkat dari Stasiun Gambir dan Pasar Senen
Kelompok yang sengaja memviralkan berita bohong, hoak dan informasi palsu melalui media sosial baik berupa meme, fitur, rekayasa foto dan video memiliki tujuan jahat yakni untuk memberikan citra buruk kepada para tokoh agama dan pejabat negara agar masyarakat tidak percaya kepada Pemerintah. Bahkan lebih jauh dari itu, untuk membuat keresahan, kepanikan, kebencian, fitnah, adu domba dan perpecahan diantara sesama anak bangsa.
Untuk hal tersebut kami memohon kepada seluruh masyarakat untuk lebih waspada, bijak dan cerdas dalam menggunakan media sosial. Jangan cepat percaya pada berita, baik berita yang berupa foto, video atau pun konten narasi yang mengandung unsur provokatif, ujaran kebencian, adu domba, dan fitnah.
"Kita harus bijak dan cerdas dalam menyaring setiap informasi. Kita harus saring sebelum sharing, agar kita tidak menjadi bagian dari orang yang menyebarkan fitnah dan kebencian," ujarnya.
Baca Juga: Kompolnas Puji Orasi Kapolri saat May Day : Bentuk Pengakuan Negara Atas Peran Buruh
Kepada pihak kepolisian dan Kementerian Kominfo diminta untuk lebih menajamkan pengawasannya di dunia maya, dan segera menindak dengan tegas siapa pun yang sengaja menyebarkan berita palsu yang mengandung unsur provokasi, fitnah, adu domba dan ujaran kebencian.
Artikel Terkait
Wamenag: 3.308 Kamar Asrama Haji Siap Jadi Ruang Isolasi Pasien Covid-19
Pria Ngaku Nabi, Wamenag: Sudah Diamankan, Kemenag dan MUI Mediasi Bina Jamaah Yayasan
Wamenag Minta Pengusaha Muslimah Optimalkan Gadget untuk Membangun Usaha dan Bisnis
Perluasan Kiprah Santri, Wamenag: Santri Bisa Jadi Ulama, Pengusaha, Bahkan Presiden
Wamenag: Moderasi Beragama Membuka Ruang Saling Menghargai Perbedaan
Viral Pernikahan Beda Agama, Ini Penjelasan Wamenag
Wamenag : Ulama dan Ormas Islam adalah Mitra Keberhasilan Pembangunan Indonesia