Edisipost - Setelah mengambil mushaf Al Qur'an untuk diwakafkan ke Masjid Silaturahmi di Gadog, Bogor, saya mampir ke Joglo Nusantara di sekitar Setu Pengasinan, Sawangan, Depok. Joglo Nusantara adalah tempat tongkrongan para komunitas dengan konsep alam yang berada di dekat danau atau Setu, yang ditumbuhi banyak pepohonan.
Suasananya begitu asri, tenang dan asyik untuk kongkow. Lokasinya agak nyempil dari jalan utamanya. Tapi ada papan nama "Joglo Nusantara" sebagai penunjuk arah.
Ini alamat persisnya, Jl. Kyai Si'an No. 11 Rt 02/01 (di dalam area Situ Pengasinan, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Depok.
Pagi itu, hujan gerimis warungnya baru saja buka. Saya ditemani ponakan saya, singgah sejenak untuk sekedar ngopi, ngeteh, dan nyemil makanan ringan.
Kebetulan Kang Heri Blangkon, sang pemilik warung, sedang ada di tempat, lagi duduk santai di teras warungnya. Wah senang saya bisa ngobrol dengan pendekar lingkungan ini.
Banyak hal yang kita bincangkan tentang seputar alam, lingkungan hidup hingga tragedi kemarin, seorang anak kecil yang meninggal di Setu Pengasinan saat masuk waktu Maghrib. Anak itu tenggelam setelah berenang di Setu, bersama teman-temannya.
Baca Juga: H. Sugeng Purnomo Edukasi Masyarakat Untuk Patahkan Money Politik
Sekilas Heri Blangkon
Nama aslinya Heri Syaefudin. Tapi beliau lebih ngetop dengan panggilan Heri Blankon. Lelaki kelahiran Magelang, Jawa Tengah itu, adalah seorang pejuang lingkungan yang berhasil menyulap semak dan sampah menjadi kawasan ekowisata tanaman hias di bantaran Situ Pengasinan, Kota Depok.
Heri, lelaki yang selalu berpenampilan nyentrik dengan blangkon di kepala itu, adalah lulusan Akademi Pertamanan. Ia menanam bersagam jenis pohon, termasuk tanaman langka seperti Metroxilon Sagu ( Pohon Sagu), Pohon Nagasari, hingga Bisbol (buah mentega).
Itu dia rintis sejak 2004 dan kini telah merangkul ratusan petani lokal bersamanya. Mulanya, Heri mencicil membeli lahan tidur secara bertahap dari tahun tahun 2004 dengan uangnya sendiri. Mulanya ia beli tanah seluas 3.000 meter persegi.
Sebelumnya, kawasan Situ Pengasinan hampir lenyap. Karena nyaris saja akan dibuat perumahan. Di masa itulah Heri membuat empang dan sawah, ia berusaha mempertahankannya dengan mengembalikan fungsi situ.
Setelah itu Heri Blangkon membentuk Koperasi Tanaman Maju Bersama yang fokus pada pembudidayaan tanaman hias, yang melibatkan masyarakat dalam konservasi lingkungan serta pemberdayaan petani lokal.
Kemudian lahan yang dibelinya pun dijadikan sentra tanaman hias dan balai pelatihan untuk masyarakat yang mau belajar. Hasilnya, para petani lokal bisa memperbaiki kehidupan ekonominya.
Artikel Terkait
Ulang Tahun ke 21, Setu Babakan Benteng Terakhir Budaya Betawi
Ulang Tahun ke-21 Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Gelar Seminar
Penemuan Potongan Daging di Setu Rawa Besar Depok Hebohkan Warga
Dompet Dhuafa Berkolaborasi dengan Armada Gelar Ngabuburit Bareng, di Setu Tujuh Muara
PAKUYA Jabar Bergerak Depok Bebersih Setu Rawa Kalong Cimanggis Depok