Panik, Antok memutuskan memutilasi korban menggunakan pisau dapur yang dibelinya di minimarket dekat hotel.
Farman menjelaskan bahwa tubuh korban dipotong menjadi tiga bagian agar bisa dimasukkan ke dalam koper.
"Bagian pertama dipotong kepala, lalu paha kiri, dan terakhir betis kanan. Semuanya dilakukan agar tubuh korban muat di koper," jelas Farman.
Motif Pembunuhan: Dendam dan Tekanan
Penyidikan mengungkap bahwa Antok menyimpan dendam mendalam terhadap korban. Uswatun diduga kerap mengucapkan kata-kata yang menyakiti hati Antok, terutama terkait anak perempuannya.
"Korban pernah mendoakan anak pelaku agar menjadi PSK saat dewasa. Itu yang membuat pelaku sakit hati," ungkap Farman.
Selain itu, Uswatun juga disebut mendesak Antok untuk menceraikan istrinya dan menikahinya secara resmi.
Tekanan tersebut semakin memperkeruh hubungan mereka hingga akhirnya berujung pada pembunuhan sadis ini.
Tersangka Menangis Saat Diperiksa
Di balik perilakunya yang tenang saat interogasi, Antok ternyata beberapa kali menangis ketika diperiksa oleh penyidik.
Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim, AKBP Arbaridi Jumhur, mengungkapkan bahwa tersangka menangis setiap kali ditanya mengenai anaknya.
"Kalau kami tanyakan soal anak, nangis dia. Sayang sama anaknya juga," ujar Jumhur.
Selain itu, pernyataan kasar yang pernah diucapkan korban mengenai anaknya menjadi salah satu pemicu utama aksi kejam yang dilakukan Antok.
Pemeriksaan Kejiwaan Antok
Mengingat berbagai perilaku janggal yang ditunjukkan, Polda Jawa Timur telah melakukan serangkaian tes kejiwaan terhadap Antok.
Artikel Terkait
Polri Bongkar Sindikat Judi Online yang Dikendalikan Warga Negara Asing, Perputaran Uang Capai Rp 685 M
Gagalkan Penyeludupan Baby Lobster, KKP Apresiasi Polda Lampung
5 Fakta di Balik Penangkapan Ronald Tannur, Terdakwa Kasus Pembunuhan yang Sempat Divonis Bebas PN Surabaya
Positif Narkoba, Pelaku Penyanderaan Anak Balita Berhasil di amankan Polisi
Polisi Kembalikan 2,5 Miliar Uang Penonton DWP yang Dipalak Oknum Anggotanya