Masih ada Penjual Nakal Gas LPG 3 Kg Lebih dari Aturan Harga Eceran tertinggi, Bahlil Ungkap Anggaran dari APBN Harus Bisa Dinikmat Rakyat

photo author
- Sabtu, 22 Februari 2025 | 10:03 WIB
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat sidak pangkalan gas LPG 3 kg di Pekanbaru, Riau, 5 Februari 2025. (Instagram/bahlillahadalia)
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat sidak pangkalan gas LPG 3 kg di Pekanbaru, Riau, 5 Februari 2025. (Instagram/bahlillahadalia)


Edisi.co.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia buka suara tentang melonjaknya harga jual gas LPG 3 kg di pasaran.

Seperti yang terjadi di Yogyakarta hingga Semarang dalam beberapa hari ini di mana gas LPG dijual seharga Rp28.000 hingga Rp35.000.

Pasalnya, harga tersebut tidak sesuai dengan aturan harga eceran tertinggi atau HET yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Baca Juga: Mana yang Benar, Dipecat atau Mengundurkan Diri? Begini Pengakuan Satryo Soemantri Usai Pengumuman Reshufle Pertama Kepemimpinan Presiden Prabowoi-La Jakarta, pada Rabu, 19 Februari 2025.

“Jadi satu tabung LPG 3 kg itu kita subsidi kurang lebih sekitar Rp 6.000, idealnya harga ini sampai di rakyat tidak lebih Rp16.000,” imbuhnya.

Bahlil mengungkapkan jika harga gas adalah Rp16.000 sampai Rp17.000 per kilogramnya yang harga asli dari gas yang diimpor dari Saudi Aramco.

Kemudian negara memberikan subsidi sebesar Rp4.250 per kilogramnya.

Tak Rela Ada Kenaikan Harga di Tangan Penjual Nakal

Namun kenyataan di pasaran masih banyak oknum nakal memainkan harga gas LPG 3 kg yang sudah disubsidi pemerintah untuk target rakyat tertentu ini.

Dengan harga yang jauh melambung tinggi, menurut Bahlil, hal tersebut sama saja dengan mengambil hak milik rakyat.

“Tapi apa yang terjadi, rakyat kita beli dengan harga yang mohon maaf Rp25.000, Rp23.000, ada yang Rp30.000 jadi kita ini mengambil hak rakyat, seluruh rakyat bayar lebih,” ucap Bahlil.

“Ya saya sebagai mantan orang miskin yang dibesarkan dalam keluarga yang susah, tidak rela ini terjadi,” tambahnya.

Dalam hitungan angka, Bahlil menjelaskan jika setiap tahunnya subsidi LPG tidak pernah kurang dari Rp80 triliun.

“Subsidi Rp80 triliun, Rp84 triliun, Rp87 triliun. Tahun 2023 itu Rp87 triliun,” jelas Bahlil.

“Dan untuk LPG ini sejak 2007 diterapkan sampai sekarang harganya nggak naik-naik, jadi harga yang kita kasih ke masyarakat itu hanya Rp4.250 per kilogram,” tambahnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X