Edisi.co.id-erupsi Gunung Kerinci menyemburkan abu vulkanik yang meluas ke sejumlah desa, Sabtu, 4 Februari 2023.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kerinci, Jambi menyebutkan bahwa ada sejumlah desa di Kecamatan Gunung Tujuh berdampak semburan.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Kerinci Armanto mengatakan desa yang terkena dampak semburan abu vulkanik itu di antaranya Desa Pelompek, Desa Pauh Tinggi, Desa Sungai Jernih dan Masih ada beberapa desa di sekitarnya.
“Yang terkena dampak abu vulkanik Desa Pelompek kea rah Timur Pauh Tinggi dan sekitarnya, namun belum mengganggu aktivitas masyarakat setempat,” katanya.
Ia memberikan himbauan penggunaan masker kepada masyarkat setempat sudah dilakukan melalui Camat dan Kades. Upaya ini dilakukan untuk melihat bahwa beberapa desa Gunung Tujuh, Kerinci yang terkena dampak erupsi dari Gunung Kerinci.
Selain itu. Ia juga meminta kepada masyarakat untu berwaspada dan berhati-hati apabila terjadi erupsi Kembali terutama pada saat malam hari. Tidak hanya rumah penduduk yang atapnya terkena semburan abu vulkanik, area perkebunan milik warga sekitar juga terkena semburan abu vulkanik tersebut.
Gunung Kerinci yang berada di Jambi dan Sumatera Barat Kembali mengalami erupsi pada hari Sabtu (4/2) pagi. Pada pukul 06:46 WIB, abu vulkanik yang disemburkan teramati setinggi 200 meter di atas puncak atau 4.005 meter dari atas permukaan laut.
erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitude maksimum 2 milimeter dengan durasi sementara kurang lebih 1 jam 40 menit.
Salah satu petugas yang berada di Pos pengamatan Gunung Keriinci, Irwan Safwan mengatakan abu vulkanik yang dikeluarkan terlihat berwarna kelabu hingga coklat dengan intensits tebal. abu vulkanik ini cenderung berhembus kea rah timur dan tenggara.
Ia pun menyampaikan saat ini Gunung Kerinci berada pada status level II. Pihaknya pun menghimbaukan kepada masyarakat dan wisatawan agar tidak mendekati atau mendaki kawah puncak Gunung Kerinci dengan radius 3 kilometer.
“Masyarakat dilarang beraktivitas di dalam radius bahaya/KRB III,” ujarnya, Sabtu (4/2).
Saat ini berbahaya bagi pesawat untuk melintas di sekitar Gunung Kerinci. Selain mengganggu penglihatan, partikel abu berpotensi merusak baling-baling kendaraan. Maka Irwan memperingatkan agar gunung itu tidak dijadikan jalur penerbangan.
“Berbahaya karena mengganggu baling-baling pesawat. Abunya memiliki pecahan seperti partikel kaca. Jadi, sebaiknya hindari jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci karena abunya berpotensi meletus pada ketinggian tertentu dan mempengaruhi jalur penerbangan,” ujarnya, Jelasnya.
Artikel Terkait
Majeed Abdullah Bongkar Masalah Cristiano Ronaldo di Klub Al Nassr
Lubang beberapa Galian Jalanan di Jakarta Selatan, Masih Belum Rapi
Jorginho Ke Arsenal, Bek Chelsea Thiago Silva Merasa Kehilangan
Akan ada Mobil Keluaran Terbaru yang akan di Produksi di Pabrik Daihatsu Pada tahun 2025
Kunjungi SMP PCI, Ketum PERSIS Sebut SMP PCI Sajikan Sekolah Islami Yang Luar Biasa, Ini Alasannya