“Tujuannnya hanya satu, agar mempunyai akhlak yang mulia dan mempunyai ilmu agama yang baik,” kata Rohedi.
Ia menilai, bahwa saat ini cerdas saja tidak cukup jika tidak dibarengi dengan akhlak yang mulia dan ilmu agama yang cukup.
Baca Juga: Kemenag Keluarkan SE Terkait Aturan Ibadah Terbaru Cegah Penyebaran Covid-19
Lain lagi dengan Nur Hidayati asal Ujung Berung Bandung orang tua dari santri Mogha Nabwa Hafidza. Dirinya memasukan anaknya ke PPI 110 MH adalah melanjutkan tradisi keluarga. Karena tetehnya Hafidza sudah menjadi santri lebih dulu di PPI 110 MH.
“Saat ini sudah duduk dibangku kelas 12 Mualimin Manba’ul Huda,” ucap Nur.
Nur Hidayati menerangkan bahwa sudah melihat hasil yang dicapai anaknya yang mondok di pesantren ini.
Baca Juga: Hotman Paris Yakini Ajaran Islam Bukan Agama yang Keras
“Alhamdulillah ada perubahan, terutama dalam akhlaknya dan hafalan Qur’an dan Hadisnya,” tutur Nur.
Harapannya sama, mudah-mudahan anaknya yang lulusan SD Negeri juga bisa mendapat ilmu agama dan berubah akhlaknya.
Dari beberapa koresponden yang masuk, hampir semua orang tua menginkan anaknya berakhlak mulia, banyak hafalan Al-Qu’ran dan hafalan hadisnya.
Artikel Terkait
Gunakan Teknologi CBT, 82 Santri Ikut Tes Masuk Pesantren Persatuan Islam 110 Manbaul Huda Bandung
Tes Calon Siswa Baru SMP PCI, Orangtua Siswa: Digitalisasi, Qurani jadi Magnet PCI di Masyarakat
Lepas 20 Relawan, Komandan Sigab PERSIS: Relawan Sigab adalah Pejuang Kemanusian Tanpa Pamrih
Jawab Tantangan Masa Depan, SMP PCI Hadirkan Sistem Digitalisasi TAKJUP DIGI PCI