Aman dari Penularan PMK, Dokter Hewan WIF Lakukan Pemeriksaan dan Berbagi Tips Pengolahan Daging

photo author
- Jumat, 17 Juni 2022 | 14:19 WIB
Aman dari Penularan PMK dan Tips Pengolahan Daging
Aman dari Penularan PMK dan Tips Pengolahan Daging

Edisi.co.id - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) juga dikenal sebagai Foot and Mouth Disease (FMD), tak bisa dipandang sebelah mata. Mudah dan cepatnya virus ini menyebar dan menular tak hanya menyebabkan hewan sakit, tapi juga kematian.

Dari channel Youtube Kementerian Pertanian (Kementan) per hari Senin 13 Juni 2022, diwakili Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri menjelaskan wabah PMK sudah menyebar ke 180 kabupaten di 18 Provinsi dengan jumlah kematian sapi mencapai 695 ekor.

Dengan rincian jumlah hewan yang sakit atau terinfeksi PMK terdata sebanyak 150.630 ekor. Lalu, hewan ternak yang sudah sembuh dari PMK sebanyak 39.887 ekor, serta yang masuk dalam kategori potong bersyarat sebanyak 893 ekor.

Melihat berbahayanya virus ini, tim Waqf Integrated Farm (WIF) pun melakukan ikhitar pencegahan melalui instruksi drh. Taryat Ali Nursidik.

Baca Juga: Majelis Hakim PN Indramayu Jatuhkan Vonis 8 Tahun, Tim Kuasa Hukum Taryadi Pastikan akan Mengajukan Banding

Menurut pria yang akrab disapa Abah Tariyat ini mengatakan selain tak lagi menerima kiriman domba untuk penggemukan, dirinya juga mengingatkan tim WIF untuk tidak menerima kunjungan dari luar.

“Virus PMK ini mudah sekali menyebarnya, karena itu untuk memutus mata rantai penyebaran PMK kami menolak kunjungan dari pihak luar. Mau itu peternak, mahasiswa atau lainnya. Meski tidak berbahaya untuk manusia karena virus PMK ini hanya menyerang hewan berlambung empat dan berkuku dua, tapi virus ini bisa terbawa oleh manusia. Karena itu untuk kunjungan, sementara ini tidak diperbolehkan,” jelas Abah Tariyat.

Pun kandang WIF, lanjut Abah Tariyat, tidak lagi menerima kiriman domba atau kambing penggemukan di WIF pada bulan April.

“Kambing atau domba untuk penggemukan itu masuk ke WIF di bulan April sebelum Idul Fitri. Pada saat itu, belum ada kabar ada virus PMK. Insya Allah, hewan di kandang WIF terjaga dari virus PMK.”

Baca Juga: Dompet Dhuafa Canangkan Program Tebar Hewan Kurban 1443 H JadiManfaat

Untuk menjaga kualitas kambing kurban di WIF, hewan-hewan ini juga diperiksa secara berkala untuk memantau kondisi hewan.

“Alhamdulillah, hewan yang sedang Abah periksa ini sehat. Tau dari mana sehat? Setelah di cek suhu ternyata normal. Suhu kambing itu normalnya di 38,5°C - 40°C. Lalu matanya bersih dan mulutnya tidak ada luka. Jika kambing sakit, matanya akan berkabut dan mulutnya ada luka-luka seperti sariawan.

“Kemudian jika diraba tubuhnya tidak ada limfoglandula yang menonjol berarti sehat. Sebab limfoglandula merupakan sistem pertahanan dalam tubuh. Jika menonjol, berarti hewan sedang sakit.

Lalu kita dengarkan melalui stetoskop. Jantung dan lambungnya sehat. Karena jantungnya tidak berdetak terlalu cepat dan di lambungnya ada suara pergerakan rumput. Tanda sehat juga bisa dilihat dari gerakan mulut yang mengunyah tapi tidak sedang mengunyah rumput. Di anus juga tidak ada tanda mencret. Dan kuku kaki sehat, tidak bernanah,” tutur Abah sambil memeriksa kambing.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X