AYPI dan Fajar Hidayah Gelar Webminar Menjadi Guru Bangsa yang Melahirkan Peradaban yang Berkeadaban

photo author
- Selasa, 29 November 2022 | 10:45 WIB

Salah satu pelajaran dari Jepang dimana guru harus lolos dari wawancara dimana Guru harus Mencintai Profesi guru. Kedua baru Kompetensi yang diuji.

Kelemahan para guru kita di Indonesia berdasarkan data, Guru Indonesia hanya mampu membaca 2500 kata dalam 50 menit, sementara Guru Korea Selatan bisa membaca 3500 kata.

Menurutnya pula Pandemy dan Disruption in Technology memang menurunkan mutu learning, sehingga untuk “recovery mutu’ memerlukan program piloting.

"Mengingat Variasi pendidikan luas berdasarkan geografis, komitmen rumah tangga, Pemuda, Faith Based Organization (FBO) dan Partisipasi masyarakat perlu dibangun Kembali," ujar Prof. Elfindri.

Guru juga harus mampu mengikuti perkembangan teknologi, terutama diera covid menyumbang ketidakmampuan dan terlambatnya kemajuan kognitif.

Hal ini terjadi juga bersumber dari berbagai permasalahan dimana kapasitas ekonominya juga sangat low sehingga pintu meningkatkan kapasitas juga berkurang.

Namun agenda terpenting buat pengembangan kapasitas para guru adalah kita harus fokus untuk mampu mengembangkan kapasitas dalam how to deliver, how to teach.

Kita secara bersamaan mendorong pemerintah untuk bersama- sama bisa menggerakkan hal ini.

Systematic Review Process Peningkatan Analisa terhadap mutu proses secara keseluruhan harus dilakukan.

Saran yang sangat direkomendasikan adalah, bagaimana membuat pilot proyek peningkatan mutu guru dan pendidikan.

Yaitu dengan membuat 10% dari jumlah guru dan lembaga pendidikan yang ada terutama bisa dimulai dari AYPI Nasional dan ASEAN sekolah level SD dan SMP.

Bagaimana membuat fokus pada 4 subjek prioritas; Matematika, Sains, Bahasa dan Spiritualitas.

Menurut Prof Elfindri dari sini kita bisa mulai perubahan peningkatan mutu pendidikan umumnya dan islam khususnya.

Narasumber  berikutnya Prof Wan dari UKM Malysia memaparkan Bahwa
Menjadi Guru Bangsa adalah agenda utama Lembaga- lembaga Pendidikan Islam.

Menurut beliau ada lima proses yang mesti dipahami oleh : Sebagai Murobbi, Mudarris, Muaddib , Muallim dan Mursyid.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X