AYPI dan Fajar Hidayah Gelar Webminar Menjadi Guru Bangsa yang Melahirkan Peradaban yang Berkeadaban

photo author
- Selasa, 29 November 2022 | 10:45 WIB

وعن جابر بن عبد الله رضي الله عنه: أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (إن الله لم يبعثني معنِّتاً ولا متعنتاً (مُشِقّاً ومُعَسِّراً)، ولكن بعثني معلماً ميسراً) رواه مسلم

Artinya: Sesungguhnya Allah Swt tidak mengutus saya orang yang memberatkan dan menyulitkan, tapi mengutus saya sebagai Muallim ( Guru) yang memudahkan”(HR Muslim).

Hal ini juga sesuai dengan yang pernah disampaikan Ki Hajar Dewantara:
yang dinamakan pendidikan yaitu tuntunan didalam hidup tumbuhnya anak-anak.

Adapun maksudnya pendidikan yaitu: menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakatnya dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya”.
Ki Hajar Dewantara, Pendidikan, (Yogyakarta: Majelis Luhur Taman Siswa, 1977),

Dalam kacamata PBB pengertian bahagia merupakan penjabaran lanjutan dari dunia pendidikan.

Happiness World Report mengukur kebahagiaan suatu negara dari aspek yang meliputi harapan hidup sehat, PDB (Produk Domestik Bruto) per kapita, dukungan sosial, korupsi rendah, kepercayaan sosial, kedermawanan dalam komunitas, hingga kebebasan dalam membuat keputusan penting dalam hidup.

Indonesia masih menduduki urutan 87 dengan skor 5,24. Imam Gazali memberikan makna bahagia dengan beberapa faktor:

Imam al-Ghazali (450-505 /1058-1111 M ) menjelaskan bahwa kebahagiaan adalah “perasaan tenang dan senang”.

Untuk meraihnya dengan lima cara, yaitu :
Pertama, mengetahui tentang diri
Kedua, mengetahui tentang Allah
Ketiga, mengetahui tentang dunia.
Keempat, mengetahui tentang akhirat
Kelima, Ma’rifat

Adapun Ibn Maskawaih memberikan klasifikasi bahagia. Ada lima tingkatan: bahagia fisik, mental, intelektual , moral dan spiritual.

KH Maimun Zubair punya pandangan menaik terkait bahagia: "Yang paling hebat bagi seorang Guru adalah mendidik, dan rekreasi yang paling indah adalah
mengalar.

Ketikannya ini melihat murid-murid yang menjengkelkan dan melelahkan, terkadang hati teruji kesabarannya, namun hadirkanlah gambaran bahwa diantara satu dari mereka kelak akan menariktangan kita menuju surga".
K.H Maimun Zubair.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X