AYPI dan Fajar Hidayah Gelar Webminar Menjadi Guru Bangsa yang Melahirkan Peradaban yang Berkeadaban

photo author
- Selasa, 29 November 2022 | 10:45 WIB

Murobbi menjadikan guru menyentuh hati dan rasa anak didik.Menggenggam amanah sebagai Pendidik.

Mudarris siap untuk mengajar dan mendidik sepmua hal yang diperlukan akan didik.

Muaddib menjadi tauladan utama dalam akhlak dan semua keutamaan.

Muallim siap menjadi lembuka hayi dan akal anak didik serta mursyid siap memandu anak didik dalam kehidupan.

Dengan proses ini diharapkan kita bisa mampu melahirkan perdaban yang berkeadaban, mampu Muhasabah (self intropection)
Muroqabah (selalu mawas diri) agar jangan terjerembab pada kesalahan fatal.

Muakabah, satu budaya yang tidak mentolerir kesalahan kecuali ada perbaikan dan self punishment

Untuk Mujahadah yaitu suatu pengumuman perang terhadap jalan-jalan syeitan, senantiasa mendekatkan diri hidup di bawah naungan Al Quran dan zikir yang membuat jiwa kita bercahaya yang keluar dari hati kita atau qolbun salim bukan qolbun yang mati.

Ilmu adalah suatu kesadaran yang diberikan Allah Swt yang membuat kita sadar bahwa semua kita berkewajiban menyebrluaskan ayat-ayat Allah SWT.

Kita memandang diri kita tidak pernah sendiri tapi slalu bersama lingkungan terdekat.
Prof Wan mengusulkan beberapa langkah untuk mewujudkan hal di atas.
• Diadakan suatu workshop melaksanqkqn sebuah rumusan yg menggabungkan Akli dan Nakli.
• Pemantapan dan maksimalisasi perancangan strategic itu saya usulkan 9 peta
• Kaidah-kaidah untuk menangani perubahan
• Bismillah kita mulai langkah-langkah perubahan semata mengharap ridha Allah Swt.

Sedangkan Narasumber dari Institut Tazkia yaitu Assoc Prof Dr Murniati Mukhlisin
Membicarakan Urgensi pendidikan islam.

Islam adalah agama yang sempurna yang mengatur semua bidang kehidupan (QS Al- Maidah: 3). Pendidikan dalam Islam bertujuan untuk menggapai ridha Allah.

Dengan pendidikan, diharapkan akan lahir individu-individu yang baik, bermoral, dan berkualitas, sehingga bermanfaat kepada dirinya, keluarganya, masyarakatnya, negaranya, dan manusia secara keseluruhan.

Kemajuan umat Islam dalam pengusaan ilmu pengetuhuan lebih tampak pada abad pertengahan, ketika umat Islam tidak hanya tampil dalam bidang ilmu agama saja akan tetapi mampu menguasai ilmu sains dengan melalui pengamatan, eksperimental, dan penggunaan akal intelektual yang pada saat itu cinta akan ilmu.

Ayat pertama kali turun kepada nabi secara jelas sekali semangat Islamisasi ilmu pengetahuan kontemporer, yakni ketika Tuhan menekankan Dia adalah sumber dan asal ilmu pengetahuan manusia. (Wan Mohd Nor Wan Daud, Filsafat Dan Praktek Pendidikan Islam Syed Naquib Al Attas, Bandung: Mizan, 2003).

Islamisasi ilmu pengetahuan, dengan beberapa catatan:

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Rekomendasi

Terkini

Takut Air Meluap Lagi, Outlet Situ 7 Muara Dibersihkan

Minggu, 21 Desember 2025 | 17:30 WIB
X