Edisi.co.id.- Bulan Sya'ban merupakan bulan ke delapan dalam kalender hijriah. bulan Syaban menjadi penanda bahwa sebentar lagi umat muslim akan berjumpa dengan bulan suci Ramadhan.
Dalam bahasa arab Sya'ban terdiri dari lima huruf yaitu Syin, ain, ba’, alif dan nun. Huruf syin mewakili kata syaraf yang memiliki makna kemuliaan.
Kemudian huruf ain adalah singkatan dari ‘uuwwi yang memiliki makna tingkat tinggi. Huruf ba’ dari kata birr bermakna kebaikan.
Adapun alif dari kata ulfah yang mengandung arti kasih sayang. Sedangkan nun dari kata nur yang berarti cahaya.
Sebagai bulan yang berada sebelum bulan Ramadhan, tentu umat Islam perlu memperhatikan hal hal yang dilarang ketika bulan Sya'ban ini datang.
Baca Juga: Mengapa ada Yang Berpuasa Sunnah di Bulan Syaban?
Adapun anjuran yang diberikan Rasulullah saat datangnya bulan Sya'ban yaitu berpuasa. Seperti yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, beliau menuturkan, “Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam tidak biasa berpuasa pada satu bulan yang lebih banyak dari bulan Sya’ban. Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam biasa berpuasa pada bulan Sya’ban seluruhnya.” (HR.Bukhari dan Muslim).
Rasulullah SAW disamping menganjurkan untuk berpuasa di bulan Sya'ban, beliau melarang bagi umatnya berpuasa setelah pertengahan Sya'ban.
Rasulullah bersabda, “Jika tersisa separuh bulan Sya’ban, maka tahanlah diri dari berpuasa hingga datang bulan Ramadhan.” (HR.Ahmad).
Hadist diatas menjelaskan bahwa Rasulullah memperingatkan umatnya agar tidak berpuasa setelah pertengahan Sya'ban.
Namun ada catatan penting dalam pelarangan ini, para ulama menyebutkan bahwa larangan berpuasa hanya bagi orang yang tidak berpuasa sebelum pertengahan Sya'ban, kemudian berpuasa setelahnya.
Adapun bagi orang yang telah berpuasa sejak awal Sya'ban tidak dilarang untuk berpuasa stelah pertengaha Sya'ban.
Apabila seseorang memang sudah biasa mengerjakan puasa sunnah (misal puasa Senin-Kamis), maka berpuasa mendekati bulan Ramadhan dibolehkan.
Larangan ini juga berlaku bagi orang yang berpuasa sebelum pertengahan Sya'ban kemudian tidak berpuasa satu hari saat setelahnya, maka tidak boleh lagi untuk berpuasa.
Larangan lainnya ada lah berpuasa di hari yang meragukan yaitu dipenghujung bulan Sya'ban. Para ulama menyebutkan hari tersebut sangat beresiko karena ditakutkan sudah memasuki bulan suci Ramadhan.