Edisi.co.id – Tidak dibenarkan dalam ajaran agama Islam bahwasanya kita dilarang meniup makanan dan minuman.
Larangan ini juga punya kaitan dengan kebersihan dan etika terhadap apa yang di konsumsi saat itu.
Dar al-ifta menyampaikan, meniup makanan dan minuman adalah salah satu perilaku yang dilarang oleh syariat.
Hal ini sebagaimana hadist Rasulullah SAW dari Ibnu Abbas, Bahwa dia berkata “ Rasulullah SAW melarang untuknya meniup makanan atau minuman yang akan sedang di nikmatinya”
Demikian larangan ini khawatir ada dari air liur akan jatuh ke dalam makanan.
Baca Juga: Sejarah Membuktikan Bahwa Puasa Bulan Ramadhan Adalah Bulan Produktifitas : Bagaimana Dengan Kita?
Tidak ada sesuatu yang berbahaya soal mengapa itu dilarang dan alasannya pelarangan terkait itu bukan karena air liur manusia itu Najis. Secara syariat, air liur manusia itu suci.
Dalam penelitian juga meniup makanan panas dapat mentransfer mikroorganisme berbahaya.
“Terdapat studi yang meneliti jumlah mikroorganisme pada makanan panas yang ditiup dan tidak ditiup. Didapatkan hasil perbedaan yang signifikan antara keduanya, yaitu lebih banyak mikroorganisme pada (makanan) yang ditiup,” ungkap dr. Adeline.
Untuk itu, ada cara bagaimana kamu bisa mendinginkan makanan yang panas.
- Sisihkan makanan pada wadah seperti piring, agar uap panas berkurang.
- Gunakan kipas atau kertas untuk mendinginkan makanan.
- Diamkan dulu makanannya hingga dingin.
- Atau bisa aduk makanan, tapi jangan berlebihan yaa
Jadi, jangan memaksakan menyantap makanan saat masih panas yaa, apalagi meniupnya.***