Di masa Orde Baru, tepatnya masa kepemimpinan Soeharto, dibuatlah Kelompok tani, saat itu dikenal dengan nama Kelompencapir. Setiap kecamatan punya Jupen alias Juru Penerangannya masing-masing.
“Kebetulan, saat itu bapak saya, H. Yunus yang menjadi Ketua Kelompok Taninya di Kampung Pitara. Sebelum ditanam pohon Belimbing, kita dulu menanam padi dan palawijaya atau tumpang sari. Saya ingat betul, petani yang punya Kebo diantaranya Baba Dul Ali, H. Naman dan H. Namin. Paling banyak mereka punya enam kebo,” cerita Solihun.***