Baca Juga: Polisi Minta Warga jangan Terprovokasi Soal Insiden Bentrokan di Depok
Al Hasan bin Isa mengatakan: “Ibnu al Mubarak telah berkata kepadaku: Talqinlah dengan kalimat syahadat dan janganlah kamu mengulangnya, kecuali jika ia mengucapkan kalimat yang lain. Tujuan talqin adalah agar hati seseorang yang akan meninggal dunia, tidak ada yang lain kecuali Allah. Amalan hatilah yang akan dilihat dan menjadi sebab keselamatan.“
Selain mentalqinkan kalimat laa ilaaha illa Allah, ada hal lain yang dianjurkan untuk dilakukan di depan orang yang akan meninggal dunia, yakni: mendo’akan kebaikan kepadanya dan tidaklah mengucapkan sesuatu di sisinya melainkan kebaikan.
Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, bahwa Rasulullah Saw bersabda:”Jika kalian menghadiri orang sakit atau akan meninggal dunia, maka hendaklah mengatakan kebaikan. Sebab sesungguhnya malaikat akan mengaminkan apa yang kalian katakan”.
Imam An Nawawiy mengatakan: “Di dalam hadits ini terdapat anjuran untuk mengucapkan ucapan yang baik seperti do’a , istighfar,meminta kelembutan dan rahmat Allah untuknya dan yang semisalnya”.
Baca Juga: Oleh-Oleh dari HPN Medan
Disebutkan dalam Mausu’ah al Fiqhi: “Disunnahkan bagi orang shalih yang hadir di sisi orang yang akan meninggal dunia untuk menyebut nama Allah dan memperbanyak do’a agar urusan orang yang akan meninggal dunia dimudahkan oleh Allah. Dan juga mendo’akan kebaikan kepada orang-orang yang hadir disekitarnya, karena ia merupakan tempat yang mustajab [dikabulkannya do’a]. Malaikat akan mengaminkan ucapan mereka sebagaimana sabda Rasulullah Saw:
“Jika kalian menghadiri orang sakit atau akan meninggal dunia, maka hendaklah mengatakan kebaikan. Sebab sesungguhnya malaikat akan mengaminkan apa yang kalian katakan.”
Selain mendoakan kebaikan, juga memberikan rasa tenang kepada orang yang akan meninggal dunia, yakni mengabarkan tentang dekatnya rahmat Allah, memberi motivasi dan menganjurkannya untuk husnuzhan (berbaik sangka) terhadap Tuhannya.
Hal itu seperti dikatakan Imam An Nawawiy, “Disunnahkan bagi yang hadir di sisi orang yang akan meninggal dunia untuk memberikan motivasi agar sangat mengharapkan rahmat Allah serta menganjur kannya untuk berbaik sangka terhadap Tuhannya. Dan juga menyebut kan dalil-dalil tentang pengharapan rahmat Allah serta memotivasi orang yang akan meninggal dunia untuk mendapatkannya.
Perbuatan ini telah dilakukan oleh Ibnu Abbas terhadap Umar bin al Khathab ketika menjelang kematiannya, juga terhadap ‘Aisyah dan juga dilakukan oleh Abdullah bin ‘Amr bin al ‘Ash terhadap bapaknya.
Baca Juga: Ramadan dan Liburan Semakin Dekat, Dompet Dhuafa Gelar Vaksinasi Booster Kedua
Kematian Husnul Khatimah
Setelah mentalqin calon mayit, diharapkan sang jenazah menggapai kematian husnul khatimah. Mengutip buku “Bekal Menggapai Kematian yang Husnul Khatimah”, Rasulullah SAW menerangkan tentang beberapa ciri-ciri orang yang husnul khatimah, diantaranya adalah: mengucapkan syahadat. "Barangsiapa yang ucapan terakhirnya adalah laa ilaha illallah, niscaya masuk surga." (HR. Abu Dawud).
Ketika seorang hamba Allah selalu membiasakan amalan zikir dengan kalimat tauhid, maka balasannya adalah surga. Rasulullah SAW bersabda: "Siapa yang mengucapkan laa ilaha illallah dengan mengharapkan ridha Allah, usianya akan ditutup dengan mengucapkan kalimat itu, dia pun masuk surga" (HR Ahmad.)