Nama Le Cordon Bleu sendiri berasal dari abad ke-16 saat Raja Henry III mendirikan ordo "L'Ordre du Saint-Esprit," dengan lambang berupa salib Roh Kudus digantung pada pita biru atau un cordon bleu.
Marthe Distel, seorang jurnalis dan penerbit majalah La Cuisinière Cordon Bleu, mendirikan sekolah seni kuliner ini pada tahun 1895 di Paris, dan reputasinya tumbuh pesat.
Hingga saat ini, Le Cordon Bleu tetap hadir di 20 negara dengan 35 sekolah internasional yang menampung 20.000 siswa setiap tahunnya.
Baca Juga: Makna dan Fungsi Pancasila: Menggali Arti 5 Sila sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia
Master Chef Le Cordon Bleu, kebanyakan berasal dari restoran berbintang Michelin atau pemenang kompetisi bergengsi, mentransfer pengetahuan mereka tentang masakan Perancis klasik dan teknik kuliner internasional modern kepada siswa mereka.
Julia Child, seorang tokoh terkemuka di dunia kuliner, bahkan pernah menjadi siswa di Le Cordon Bleu pada tahun 1950.
Dengan jejak prestasi yang mengagumkan, Le Cordon Bleu terus menjadi destinasi unggulan bagi para pencinta kuliner yang berambisi tinggi.***
Artikel Terkait
Kemenangan Umat Islam di Pertempuran Keresztes 1596; Tukang Masak dan Penjaga Kandang Kuda Pun Ikut Bertempur
Sensasi Manis Ayam Masak Brem
3 Resep Praktis untuk Masak Ragam Sayuran, Salah Satunya Tumis Brokoli
Menjelang Kedatangan Jemaah Haji, Juru Masak Daker Madinah Diberi Pembekalan
Bupati Kepulauan Seribu Raih Juara Harapan I Lomba Masak Nasi Goreng Pemprov DKI Jakarta