Jika kita menyimak beberapa firman Allah, maka Allah Maha Mengetahui dan Maha Bijaksana. Bahasa apa pun yang kita pakai untuk berdoa, Allah akan mengetahuinya apa yang kita mohonkan.
Orang yang berdoa, adalah orang yang memohon sesuatu yang ia kehendaki, dan ingin memperolehnya.
Doa itu pada hakikatnya manifestasi dari ibadah yang sebenarnya, dimana seorang hamba mengakui akan kelemahannya, kehinaannya, dan ketidakberdayaannya di hadapan Allah SWT.
Imam Ghazali dalam bukunya “Ihya Ulumuddin” menyatakan, bila seorang berdoa memohon sesuatu yang menjadi hajatnya kepada Allah SWT, maka ia hendaklah berdoa dengan sebaik-baiknya, penuh kekhusyukan dan selalu tawadhu’ (rendah hati).
Kecuali itu, doa itu haruslah dibarengi dengan ikhtiar serta usaha yang sungguh-sungguh. Orang yang berdoa hanya dengan sikap acuh tanpa keseriusan, jauh dari harapan doanya akan dikabulkan Allah.
Lantas bagaimana pula doa orang yang sedang berpuasa? Insya Allah akan dikabulkan oleh Allah, karena ia termasuk dalam rangkaian ibadah di bulan Ramadhan yang penuh berkah.
Ramadhan adalah bulan ibadah (syahrul ibadah). Allah menjanjikan pahala yang berlipat ganda bagi hamba-Nya yang melakukan ibadah, baik yang wajib maupun yang sunnat.***
(Penulis : Shaifurrokhman Mahfudz)