Edisi.co.id- Ramadhan telah memasuki hari akhir. Banyak umat Islam senang dan gembira menyambut hari kemenangan idul fitri.
Namun banyak pula diantara ulama yang sedih ketika Bulan Ramadhan berakhir.
Hal ini tertuang dalam makalah dibawah ini.
من هذا المقبول منا فنهنيه، ومن هذا المحروم منا فنعزيه، أيها المقبول هنيئا لك أيها المردود جبر الله مصيبتك
"Siapakah gerangan di antara kita yang diterima amalannya untuk kita beri ucapan selamat.
Dan siapakah gerangan di antara kita yang ditolak amalannya untuk kita ‘layati’.
Wahai orang yang diterima amalannya, berbahagialah engkau.
Baca Juga: Pemerintah Tetapkan 1 Syawal 1444 H Jatuh pada Sabtu 22 April 2023
Dan wahai orang yang ditolak amalannya, semoga Allah menambal musibahmu ”.
Demikianlah keadaan ulama salaf jika menjelang kepergian bulan Ramadhan.
Mereka merasa sedih sebab kesempatan luar biasa itu tidak datang setiap hari atau bulannya.
Mereka perlu berdoa keras supaya Allah memanjangkan usia mereka dan menyampaikan mereka kepada kesempatan emas tersebut.
Dan mereka merasa sedih sebab belum tentu amalan yang mereka lakukan dengan bersungguh-sungguh di bulan Ramadhan, diterima oleh Allah Ta’ala.
Semoga Allah allah menerima puasa kita & memanjangkan umur kita dalam ke taatan kepadanya guna bisa kembali meraup ampunan dan panen keberkahan di bulan ramadhan yang akan datang.***
Artikel Terkait
Ustaz Wijayanto: Hakikat Mudik Kental Dengan Ajaran Islam, Jaga Niat Mudik Untuk Silaturahim
Silahturahmi Ramadhan Polres Kepulauan Seribu Perkuat Hubungan Polri Dengan Masyarakat
Rekomendasi atau Tips Persiapan Fisik saat Menghadapi Kemacetan Mudik
Idulfitri Momentum Kebahagian Ummat Islam, Ketum PERSIS: Sikapi Perbedaan Dengan Bijak dan Lapang Dada
Hikmah Puasa ke 27, Manusia Terburuk Menurut Rasulullah SAW