Muntah, walaupun disengaja (HR. Bukhari, lihat Fiqh Shiyam al-Qardhawi, hal. 98).
Mandi, mencicipi masakan, kumur-kumur, menggosok gigi, bercelak, berendam dalam air, kemasukan air secara tidak sengaja, luka, suntik, dan sebagainya (lih. al-Muhalla Ibnu Hazm juz-6 hal. 300-301 dan al-Qardhawi, idem, hal.104-105).
Mencium istri asal tidak dengan syahwat (lih. al-Qardhawi, hal.115-117).
Makan karena menyangka sudah Maghrib (HR. Shahih al-Baihaqi, no.355).
Makan atau minum karena lupa (HR. Jama’ah).
Dipaksa (HR. Ibnu Majah, Hakim, Baihaqi dengan sanad shahih).
Boleh makan atau minum sedikit jika belum sempat sahur yang dilakukan menjelang adzan Shubuh (HR. al-Hakim dan di-shahih-kannya, disepakati oleh adz-Dzahabi, juz-1, hal. 426).***
(Penulis : Shaifurrokhman Mahfudz)