Sebab ia tidak tahu apakah puasanya diterima sehingga termasuk golongan ‘muqarrabin’ atau ditolak sehingga termasuk orang-orang yang dimurkai?
Hendaknya hatinya dalam keadaan demikian di akhir setiap ibadah yang baru saja dilaksanakan.
Diriwayatkan dari al-Hasan bin Abul Hasan al-Bashri bahwa ia melewati suatu kaum yang tengah tertawa, lalu ia berkata: ”Sesungguhnya Allah menjadikan bulan Ramadhan sebagai arena perlombaan melakukan ketaatan bagi makhluk-Nya, kemudian ada oarng-orang yang berlomba hingga menang dan ada pula orang-orang yang tertinggal lalu kecewa.
Tetapi yang sangat mengherankan ialah pemain yang tertawa-tawa di saat orang-orang berpacu meraih kemenangan.”
Abu Darda’ berkata: ”Duhai indah tidurnya orang-orang cerdas dan tidak puasanya mereka, bagaimana mereka tidak mencela puasa orang-orang bodoh dan begadangnya mereka.
Sungguh satu butir dari kebaikan dari orang yang yakin dan bertaqwa, lebih utama dan lebih kuat ketimbang segunung ibadah dari orang-orang yang tertipu.
Oleh sebab itu, sebagian ulama berkata : ”Berapa banyak orang yang berpuasa sesungguhnya dia tidak berpuasa dan berapa banyak orang yang tidak berpuasa tetapi sesungguhnya ia berpuasa.
Nabi saw bersabda: ”Puasa adalah amanah maka hendaklah salah seorang di antara kamu menjaga amanahnya.” (Diriwayatkan oleh al-Khara’ithi dan sanad-nya hasan).***
(Penulis : Shaifurrokhman Mahfudz)
Artikel Terkait
Tips Diet Sehat di Bulan Puasa untuk Menjaga Berat Badan, Hindari Konsumsi Makanan Manis Salah Satunya
Mandi Keramas Sebelum Puasa Ramadhan, Ritual atau Sunnah? ini Penjelasannya
Memaknai Tidur Dibulan Ramadhan Berdasarkan Pendapat Ulama
Apakah Sikat Gigi Membatalkan Puasa? Simak Penjelasan Buya Yahya Berikut
Hikmah Puasa ke 1, Beribadah tapi bernilai Sia-Sia