Mereka biasa keramas, mandi dengan gosokan batu, dan agar lebih wangi mereka biasa menggunakan kembang.
Nisfu Syaban Orang Betawi
Setiap mau masuk bulan suci Ramadhan, orang Betawi juga biasa ngadaian pengajian malam Nisfu Syaban.
Nisfu artinya setengah. Syaban itu nama bulan sebelum Ramadhan. Jadi Nisfu Syaban itu bisa diartikan setengahnya bulan Syaban.
Acara Nisfu Syaban biasanya dimulai bada Maghrib hingga masuk waktu Isya. Acaranya di masjid, mushola atau langgar setelah shalat Maghrib berjamaah.
Selepas shalat Maghrib, ibu-ibu bersama anak-anak yang biasanya shalat di rumah, malam itu juga ikutan datang untuk ngeramein Malam Nisfu Syaban.
Ada yang bawa sajadah, mukena dan juga air minum dalam botol, ada juga yang bawa baskom. Bahkan ada yang bawa lebih dari satu botol air minum.
Begitu acara dimulai, Imam atau Pimpinan Takmir Masjid memimpin pembacaan surat Yasin sebanyak tiga kali di hadapan para jamaah, yang terdiri dari kaum bapak, ibu hingga anak-anak.
Lalui dilanjutkan dengan doa penutupan agar ditemukan dengan bulan suci Ramadhan.
Pembacaan yasin pertama bertujuan untuk mohon ampunan kepada Allah. Pembacaan yasin kedua untuk dipanjang umur,
Umumnya Orang Betawi percaya kalau air yang dibacakan Yasin sebanyak tiga kali itu bisa membawa berkah.
Setelah dibawa pulang, air di botol yang sudah dibacakan doa itu, akan diminum sebagai obat penawar jika ada anggota keluarganya yang sakit. Atau untuk kebersihan hati dan pikiran.
Menurut pegiat Budaya Betawi, Bang Rakmad Zailani Kiki, pengajian malam Nisfu Syaban ini, dulu diajarin oleh guru-guru ngaji dan habaib dari Yaman dan Mesir.
Pengajian malam Nisfu Syaban merupakan salah satu ijtihad ulama terdahulu buat ngajak masyarakat bersiap menyambut Ramadhan.
Kegiatan lain masyarakat Betawi sebelum datang Ramadhan adalah membersihkan rumah dan pekarangannya, juga membersihkan masjid dan musholla secara bergotong royong.