Edisi.co.id - Di tengah riuhnya peradaban Islam abad ke-9, muncul sosok cerdas bernama Abu Yusuf Ya'qub bin Ishaq Al-Kindi.
Lahir dari keluarga bangsawan Arab dari suku Kindah, Al-Kindi tumbuh sebagai pemuda yang tidak hanya mencintai ilmu, tetapi juga membawa angin perubahan bagi dunia intelektual Islam.
Al-Kindi, dikenang sebagai filsuf Muslim pertama yang berhasil menjembatani pemikiran Yunani dan Islam. Yang membuatnya istimewa bukan hanya kecerdasan, tetapi juga keberaniannya dalam berpikir terbuka.
Pada masa ketika filsafat asing dianggap asing atau bahkan berbahaya, ia justru mempelajari dan menerjemahkan karya-karya para filsuf Yunani seperti Aristoteles dan Plotinos ke dalam bahasa Arab. Tidak sekadar menerjemahkan, tetapi juga menyesuaikannya dengan nilai-nilai Islam.
Al-Kindi tertarik pada ilmu jiwa manusia. Ia membagi kekuatan jiwa menjadi tiga: nafsu, amarah, dan akal. Dalam pandangannya, akal seharusnya menjadi pengendali utama. Tanpa kendali akal, manusia akan jatuh dalam amarah dan nafsu atau berarti hidup tak ubahnya seperti binatang.
Salah satu kutipan terkenal yang dapat dipetik dari gagasan Al-Kindi berbunyi: "Setiap keberhasilan adalah hasil dari kerja keras dan ketekunan,"
Hal itu mencerminkan pandangannya, tentang tak adanya jalan pintas menuju kesuksesan. Kejayaan, dalam pandangannya, bukanlah warisan atau keberuntungan, melainkan buah dari kerja keras dengan keikhlasan hati dalam menjalaninya.
Kutipan tersebut juga menunjukkan sisi humanis seorang Al-Kindi. Di balik pikirannya yang brilian, ia tetap percaya pada nilai-nilai yang sederhana. Pada masa kini tetap relevan, bahkan lebih dari seribu tahun setelah Al-Kindi menuliskannya.
Hari ini, nama Al-Kindi mungkin tidak selalu disebut di ruang-ruang kelas. Padahal, bila dunia mengenang tokoh-tokoh filsuf muslim sebagai pelopor kemajuan ilmu, maka Al-Kindi sudah lebih dulu merintis jalan itu dalam dunia Islam.***
Artikel Terkait
Serum Vitamin C vs Suplemen Kolagen, Mana yang Lebih Efektif untuk Kulit Cerah dan Kenyal?
Masak Praktis atau Rasa Otentik? Ini Kelebihan Rice Cooker vs Panci Kukus Nasi Tradisional
Tampil Lebih Gorgeous! Ini 3 Rekomendasi Lipstik untuk Kulit Sawo Matang
Memilih foundation yang cocok dengan tone warna kulit memang jadi PR sendiri, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
Apresiasi Pelaksanaan Piala Kemerdekaan di Sumut, Erick Thohir: Layak Jadi Basecamp Timnas