Memetik Pelajaran dari Al-Kindi: Kesuksesan Diperjuangkan, Bukan Ditunggu

photo author
- Selasa, 19 Agustus 2025 | 08:50 WIB

Edisi.co.id  - Di tengah riuhnya peradaban Islam abad ke-9, muncul sosok cerdas bernama Abu Yusuf Ya'qub bin Ishaq Al-Kindi.

Lahir dari keluarga bangsawan Arab dari suku Kindah, Al-Kindi tumbuh sebagai pemuda yang tidak hanya mencintai ilmu, tetapi juga membawa angin perubahan bagi dunia intelektual Islam.

Al-Kindi, dikenang sebagai filsuf Muslim pertama yang berhasil menjembatani pemikiran Yunani dan Islam. Yang membuatnya istimewa bukan hanya kecerdasan, tetapi juga keberaniannya dalam berpikir terbuka.

Pada masa ketika filsafat asing dianggap asing atau bahkan berbahaya, ia justru mempelajari dan menerjemahkan karya-karya para filsuf Yunani seperti Aristoteles dan Plotinos ke dalam bahasa Arab. Tidak sekadar menerjemahkan, tetapi juga menyesuaikannya dengan nilai-nilai Islam.

Al-Kindi tertarik pada ilmu jiwa manusia. Ia membagi kekuatan jiwa menjadi tiga: nafsu, amarah, dan akal. Dalam pandangannya, akal seharusnya menjadi pengendali utama. Tanpa kendali akal, manusia akan jatuh dalam amarah dan nafsu atau berarti hidup tak ubahnya seperti binatang.

Salah satu kutipan terkenal yang dapat dipetik dari gagasan Al-Kindi berbunyi: "Setiap keberhasilan adalah hasil dari kerja keras dan ketekunan,"

Hal itu mencerminkan pandangannya, tentang tak adanya jalan pintas menuju kesuksesan. Kejayaan, dalam pandangannya, bukanlah warisan atau keberuntungan, melainkan buah dari kerja keras dengan keikhlasan hati dalam menjalaninya.

Kutipan tersebut juga menunjukkan sisi humanis seorang Al-Kindi. Di balik pikirannya yang brilian, ia tetap percaya pada nilai-nilai yang sederhana. Pada masa kini tetap relevan, bahkan lebih dari seribu tahun setelah Al-Kindi menuliskannya.

Hari ini, nama Al-Kindi mungkin tidak selalu disebut di ruang-ruang kelas. Padahal, bila dunia mengenang tokoh-tokoh filsuf muslim sebagai pelopor kemajuan ilmu, maka Al-Kindi sudah lebih dulu merintis jalan itu dalam dunia Islam.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X