Edisi.co.id-Literasi santri adalah kemampuan membaca, menulis, dan berpikir kritis yang mencakup tidak hanya ilmu agama tetapi juga ilmu pengetahuan umum, digital, dan lainnya.
Tujuannya adalah untuk membekali santri dengan wawasan global, kemampuan bersaing di era modern, serta mengembangkan budaya berpikir kritis dan kreatif. Kegiatan literasi di pesantren sangat beragam, mulai dari kegiatan membaca, diskusi, menulis, hingga pemanfaatan teknologi.
“Santri Agent of change” label itu kita harapkan senantiasa ada pada santri di pesantren, Karena santri adalah pemimpin masa depan dan mereka harapan terakhir kita untuk bisa melanjutkan estafet perjungan. Di pundak para santri lah nasib bangsa dan agama ini disandarkan. Pemuda-pemuda pendahulu kita telah membuktikan eksistensinya dalam membangun negeri.
Baca Juga: Jujurr Bhaap dan FR: Bahasa Gen Z, Media Sosial, dan Cara Kita Memaknai Perubahan
Berikut ini, nama nama narasumber pemateri Literasi di Lembaga Pendidikan Islam yang bisa diundang di lembaga Bapak dan Ibu, berikut nama-namanya;
1. Ahmad Fuadi
Ahmad Fuadi dikenal sebagai Novelis/Penulis: Ia adalah seorang penulis novel terkenal, terutama melalui Trilogi Negeri 5 Menara. Ia juga menulis panduan menulis seperti Rahasia Penulis Hebat: Menciptakan Karakter Tokoh.
Beliau juga sebagai Wartawan/Jurnalis: Ia memiliki karir yang panjang sebagai wartawan dan kolumnis bebas, termasuk di Majalah TEMPO dan Voice of America (VOA), meliput berita aktual, politik, ekonomi, dan seni.
Ia adalah pendiri Komunitas Menara, yayasan sosial yang berfokus pada pendidikan untuk anak-anak kurang mampu.
Disamping itu, Ia aktif sebagai public speaker dan trainer untuk bidang Humas, publikasi, menulis, dan fotografi.
Jadi beliau sangat cocok untuk di undang menjadi narasumber untuk Literasi di lembaga Pendidikan Islam.
2. Maman Suherman
Beliau termasuk Penulis/Penggiat Literasi: Ia adalah penulis berkebangsaan Indonesia dengan banyak karya buku, termasuk Matahati, Bokis, Re:, dan peRempuan. Ia dikenal gandrung akan buku dan mengajarkan tentang keberanian bersuara melalui tulisan dan literasi.
Disamping itu, beliau juga sebagai Jurnalis/Wartawan: Ia memiliki karir yang panjang sebagai jurnalis, dimulai sebagai reporter pada tahun 1988, dan sempat menjabat sebagai pemimpin redaksi di Kelompok Kompas Gramedia (hingga tahun 2003).
3. Dr Awaluddin Faj, M.Pd
Alumni Muda Pondok Modern Darussalam Gontor dan Unida Gontor, cukup di kenal sebagai Penulis/Penggiat Literasi tentang dunia Pesantren, Motivasi dan Parenting dan Buku Pendidikan.
Ia telah menerbitkan beberapa buku yang berkaitan dengan dunia pendidikan, seperti Jurus Ampuh Menjadi Santri, Kenapa Anak Zaman Now Harus Kepesantren, Student Super Succes dan Modul Cara Unik Promosi Sekolah.
Artikel Terkait
Peluk dan Cium Haru Warnai Kedatangan Presiden Prabowo di Posko Pengungsian Langkat
Pulihkan Sumatera dan Aceh, UBN Ajak Masyarakat dan Pemerintah Bergerak Bersama
PMRJ Perkuat Peran Diaspora Riau di Ibukota, Gubernur Riau Dorong Sinergi Bangun Daerah
Santri Film Festival 2025 Menuju Malam Anugerah, 126 Film Santri Melampaui Ekspektasi
SANFFEST 2025: Ketua Komite Bunda Neno Apresiasi Keberanian Santri Mengolah Cerita Sinematik