Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

photo author
- Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB

Oleh : Novita sari yahya

Edisi.co.id - Saya merasa kagum kepada Presiden Federasi Rusia, Vladimir Putin. Walau namanya telah melekat pada berbagai kontroversi terutama kebijakan luar negeri, termasuk operasi militer khusus di Ukraina.
Satu hal membuat saya menghargainya: ketika ia memilih untuk menunjukkan empati di tengah bencana besar yang menimpa saudara-saudara kita di Pulau Sumatera. Bagiku, itu adalah cerminan dari pribadi yang hangat, bersahabat, dan menghargai rasa kemanusiaan.

Pada tanggal 30 November 2025, Putin menyampaikan belasungkawa secara resmi kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, terkait bencana banjir bandang dan longsor yang melanda wilayah utara Pulau Sumatera mencakup provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Putin menyatakan duka cita mendalam atas jatuhnya korban jiwa dan kerusakan besar akibat bencana alam. “Rusia turut berduka cita bersama mereka yang kehilangan keluarga dan kerabat,” katanya.

Selain belasungkawa, Rusia melalui pernyataan tersebut menunjukkan solidaritas internasional pada saat genting. Bagi saya, tindakan seperti itu menunjukkan sikap gentleman: peduli terhadap sesama tanpa melihat batas nasional, tanpa pamrih, dan tanpa embel-embel politik.

Mengapa Belasungkawa Itu Penting bagi Kita

Bagi banyak orang, sebuah ucapan belasungkawa dari pemimpin luar negeri dalam konteks krisis kemanusiaan yang dahsyat seperti bencana besar di Sumatera berarti banyak. Berikut alasannya:

1. Simbol Empati Global
Ketika pemimpin sebuah negara besar seperti Rusia angkat suara, itu memberi kesan bahwa dunia melihat dan peduli terhadap penderitaan kita. Bukan sekadar solidaritas formal, melainkan ungkapan simpati yang bisa menguatkan rasa kemanusiaan universal.

2. Dukungan Moral bagi Korban dan Pemerintah
Ucapan dari luar negeri dapat memberikan dukungan moral baik bagi para korban maupun bagi pemerintah yang tengah menghadapi tekanan besar. Di tengah rasa kehilangan, kesedihan, dan keputusasaan maka dukungan eksternal bisa memberi harapan, rasa tidak sendiri.

3. Pengakuan Internasional terhadap Tragedi
Saat dunia mengakui dampak besar bencana, hal itu dapat membantu menekan agar bantuan kemanusiaan mengalir lebih cepat, dan memacu perhatian global terhadap penyebab penggunaan lahan, deforestasi, dan dampak perubahan iklim.

4. Pengingat Nilai Keberadaban dan Solidaritas
Kita hidup di dunia yang makin mengglobal. Dalam kondisi darurat, batas geografis atau politik seharusnya tidak menghalangi rasa kemanusiaan. Sikap seperti Putin mengingatkan kita bahwa dalam penderitaan, nilai solidaritas lebih besar daripada sekadar kepentingan negara.

Keprihatinan: Kontroversi vs. Tindakan Kemanusiaan

Saya tidak menafikan bahwa nama Vladimir Putin juga berhubungan dengan kontroversi kebijakan terutama geopolitik. Namun, dalam pandanganku, penghargaan tidak otomatis diberikan hanya karena nama besar atau kekuasaan. Penghargaan patut diberikan saat seseorang menunjukkan empati dan tanggung jawab kemanusiaan bahkan terhadap negara lain.

Dalam hal ini, meskipun banyak hal untuk dikritik dari sisi politik, saya memilih menghargai tindakan yang menunjukkan kepedulian kemanusiaan tulus. Sikap seperti itu punya nilai yang universal, dan patut diapresiasi tanpa mengabaikan aspek lain dari perjalanan politiknya.

Mengingat Gentleman Sejati dari Tanah Air — Teladan dari Para Pendahulu

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB

Presiden Prabowo, Duka Sumatera Duka Bangsa Indonesia

Minggu, 7 Desember 2025 | 13:33 WIB
X