Dari Layar ke Pikiran: Ketika Komentar Negatif Menyentuh Mental

photo author
- Jumat, 19 Desember 2025 | 10:48 WIB

Oleh : Radhayana

Komentar negatif di media sosial kerap dianggap sebagai hal sepele. Banyak orang yang ‎menganggap bahwa komentar hanya sebatas rangkaian kata tanpa dampak nyata. Pandangan ‎ini timbul karena mereka belum berada di posisi sebagai korban, sehingga mereka tidak ‎memahami dampak psikologisnya.

Pemahaman psikologis terhadap komentar-komentar ‎negatif yang didapat seseorang perlu untuk mendapatkan perhatian. Karena komentar ‎negatif bukan hanya sekedar teks tertulis, melainkan menjadi suatu bentuk ekspresi ‎emosional yang mampu mempengaruhi kondisi psikologis seseorang. ‎

Otak manusia mampu untuk melakukan pemprosesan komentar-komentar negatif karena ‎bahasa lisan dan tulisan diproses melalui jalur yang berbeda dalam otak. Bahasa lisan akan ‎diproses melalui lobus temporal sebelum diteruskan ke area bahasa Wernicke dan Broca. ‎

Sedangkan bahasa tulisan langsung diproses oleh korteks visual di lobus oksipital lalu ‎diteruskan ke area Wernicke. Artinya, walaupun komentar di media sosial hanya berbentuk ‎tulisan, otak masih menganggapnya sebagai pesan nyata yang bermakna. ‎

Komentar negatif yang mengandung kata-kata kasar bisa memicu reaksi emosi yang ‎kuat karena menyerang individu pada berbagai lapisan: secara biologis, kata-kata ini akan ‎menimbulkan respon stres dan cemas karena kata-kata kasar seringkali dianggap sebagai ‎ancaman.

Secara psikologis, kata-kata kasar juga sering kali mengarah pada harga diri dan ‎identitas seseorang yang lazimnya harus dijaga. Adapun secara sosial, kata-kata kasar ‎dipandang sebagai pelanggaran norma kesopanan yang berlaku dalam masyarakat. ‎Kombinasi inilah yang membuat komentar negatif terasa jauh lebih menyakitkan daripada ‎yang dibayangkan. ‎

Baca Juga: Harumkan Nama Bangsa: Rafiq Wijdan Yasir, Atlet Dayung Pantang Menyerah Peraih Emas SEA Games 2025

Satu komentar negatif sering kali lebih diingat daripada puluhan komentar positif ‎karena otak manusia memiliki kecenderungan untuk lebih waspada terhadap informasi ‎negatif. Otak akan memberikan sinyal bahaya yang memerlukan adanya perhatian khusus ‎dan pengulangan.

Ketika seseorang mendapat komentar negatif, akan memicu respon emosi ‎yang kuat seperti rasa sakit hati, takut, cemas, sedih, dan marah yang kemudian tersimpan ‎lebih kuat dalam memori.

Tak jarang apabila korban akan terus mengingat, merenungi, ‎bahkan mempertanyakan diri sendiri akibat komentar negatif tersebut. Sebaliknya, ‎komentar positif cenderung cepat berlalu tanpa meninggalkan jejak emosional yang ‎mendalam. ‎

Perkembangan media sosial makin memperparah dampak komentar negatif. Komentar ‎negatif akan menciptakan jejak digital permanen yang bisa dibaca dan disalin berulang kali. ‎

Penyebarannya pun sangat cepat, sehingga satu komentar negatif dapat dijangkau oleh ‎jutaan bahkan ribuan orang dalam waktu yang singkat. Kondisi ini membuat korban terus ‎berhadapan dengan bahasa yang sama, sehingga luka psikologis akan lebih dalam. ‎

Dampak psikologis jangka panjang dari komentar negatif ini tidak bisa dianggap ringan. ‎Korban dapat mengalami depresi dan stress berkepanjangan, penurunan harga diri, hingga ‎kehilangan kepercayaan diri dan rasa aman dalam dirinya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB

Presiden Prabowo, Duka Sumatera Duka Bangsa Indonesia

Minggu, 7 Desember 2025 | 13:33 WIB
X