Membedah Perbedaan Emas dan Bitcoin, Dari Nilai Intrinsik hingga Regulasi

photo author
- Senin, 25 Agustus 2025 | 15:57 WIB

Edisi.co.id  - Emas telah menjadi simbol kekayaan dan stabilitas sejak ribuan tahun lalu, sementara Bitcoin baru hadir pada 2009 sebagai aset digital berbasis blockchain.

Keduanya kini sama-sama dipandang sebagai instrumen penyimpan nilai atau store of value yang berfungsi menjaga daya beli di tengah inflasi dan ketidakpastian ekonomi global.

Dalam dunia investasi, store of value adalah aset yang mampu mempertahankan nilainya dalam jangka panjang, mudah disimpan, serta dapat dipertukarkan kembali dengan nilai yang relatif stabil.

Selama ini emas dikenal unggul berkat rekam jejak panjangnya melewati berbagai krisis ekonomi, sedangkan Bitcoin hadir dengan menawarkan inovasi digital yang terdesentralisasi.

Dari sisi keunggulan, emas memiliki sistem perdagangan mapan, diakui secara global, serta digunakan di berbagai sektor industri. Kelangkaannya membuat emas selalu diminati.

Sementara Bitcoin juga terbatas jumlahnya, hanya 21 juta unit, dengan teknologi blockchain yang menawarkan transparansi dan keamanan tinggi.

Namun, kedua aset ini tak lepas dari kelemahan. Emas memerlukan biaya penyimpanan yang tidak sedikit dan berisiko dikonfiskasi bila tercatat dalam lembaga resmi.

Bitcoin menghadapi tantangan volatilitas harga yang sangat tinggi, belum teruji dalam jangka panjang, dan bergantung pada keamanan dompet digital pemiliknya.

Perbedaan mendasar terlihat dari sisi stabilitas, nilai intrinsik, regulasi, serta penerimaan global.

Emas sudah teruji selama ribuan tahun dan diterima secara universal, sedangkan Bitcoin masih berproses menuju pengakuan lebih luas. Meski demikian, Bitcoin menarik bagi investor yang berani mengambil risiko dengan potensi keuntungan besar.

Pada akhirnya, baik emas maupun Bitcoin memiliki peran masing-masing.

Emas lebih sesuai bagi investor yang mengutamakan stabilitas, sedangkan Bitcoin bisa dipilih oleh mereka yang ingin memanfaatkan peluang pertumbuhan aset digital dengan risiko tinggi.

Pilihan terbaik sangat bergantung pada profil risiko, tujuan keuangan, dan strategi investasi individu.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rohmat Rospari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB

Presiden Prabowo, Duka Sumatera Duka Bangsa Indonesia

Minggu, 7 Desember 2025 | 13:33 WIB
X