Tren Kosakata 'Slay': Dari Membunuh hingga Pujian dalam Media Sosial

photo author
- Rabu, 30 Agustus 2023 | 17:14 WIB
Ilustrasi slay.(Kredit: Pexels/Taylor Hallick)
Ilustrasi slay.(Kredit: Pexels/Taylor Hallick)

Edisi.co.id - Dalam era digital ini, tren-tren baru kerap merajai dunia media sosial, termasuk pula kosakata baru yang dengan cepat menjadi bagian dari percakapan sehari-hari.

Salah satu kata yang sedang viral di platform media sosial, terutama TikTok, adalah kata "Slay".

Tak jarang kita mendengar kata "Slay" digunakan dalam berbagai konteks di kehidupan sehari-hari.

Meskipun umumnya digunakan dengan konotasi positif sebagai ungkapan pujian, ternyata secara harfiah, kata "Slay" memiliki arti "membunuh".

Dalam kamus Bahasa Inggris, "Slay" memiliki makna "membunuh" atau "bunuh".

Secara leksikal, "Slay" termasuk dalam kategori verba yang mengacu pada suatu tindakan.

Namun, dalam bahasa gaul yang diterapkan dalam percakapan sehari-hari, makna "Slay" mengalami perubahan menjadi kata yang digunakan untuk memberikan pujian terhadap tindakan atau penampilan yang mengesankan atau menarik.

Baca Juga: Momen Prabowo Sigap Bawakan Tissue untuk Presiden Jokowi di Pekalongan

Contohnya, pada penggunaan yang umum, kata "Slay" digunakan untuk memuji gaya berpakaian, sikap, penampilan, atau pencapaian seseorang.

Sebagai contoh, saat artis Indonesia Ariel Tatum mengambil bagian dalam Paris Fashion Week dan tampil dengan anggun layaknya seorang ratu kecantikan, banyak penggemar yang memberikan pujian seperti, "Slay it, Queen!"

Sangat menarik melihat bagaimana makna dasar "membunuh" pada kata "Slay" ini berubah menjadi sebuah bentuk pujian.

Dalam kasus ini, pujian untuk kecantikan Ariel Tatum yang memukau di catwalk L'Oreal Paris, Paris Fashion Week, terwujud dalam kata "Slay".

Namun, perlu diingat bahwa dalam memberikan pujian menggunakan kosakata yang mungkin belum familiar, kita sebaiknya berhati-hati agar tidak terjadi salah paham.

Memahami makna kontekstual suatu kata dalam budaya digital sangatlah penting agar komunikasi tetap jelas dan tidak menimbulkan interpretasi yang keliru.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ilham Dharmawan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X