artikel

Mengulik Panjang, Lebar, Luas, Keliling dan Isi Makhluk Bumi Yang Allah Cantumkan di Al-Quran

Jumat, 31 Mei 2024 | 10:18 WIB
Ilustrasi bumi dari luar angkasa (Nugroho Asmoro)

 

Penulis : Dr. KH. Syamsul Yakin, MA*

Informasi bahwa Allah membentangkan bumi dapat ditelusuri pada ayat, “Dan Allah telah membentangkan bumi untuk makhluk-Nya.” (QS. al-Rahman/55: 10).

Kata kerja “wadha’a” dalam bahasa kita berarti meletakkan, meratakan, membentangkan, dan menghamparkan. 

Pengarang Tafsir Jalalain menyamakannya dengan kata kerja “atsbata” atau memantapkan dalam bahasa kita.

Baca Juga: Mengulik Tafsir Makna Al-Qur'an Tanah Kering dalam Penciptaan Manusia

Sementara kata benda “al-Anaam”, bagi pengarang Tafsir Jalalain, bukan hanya berarti manusia. Tapi makhluk Allah lainnya seperti jin dan yang lainnya. 

Menurut Ibnu Katsir, bumi yang Allah buat rata itu tujuannya agar layak huni. Dapat dibayangkan andai kata seisi permukaan bumi itu terjal.

Yang dimaksud layak huni, bagi al-Maraghi, bukan hanya untuk manusia tapi juga hewan dalam berbagai rupa, warna dan cirinya. Misalnya, bumi layak huni bagi hewan berkaki pelekat seperti yang dimilik cecak, berkemampuan ekolokasi seperti yang dimiliki kelelawar, kaki berselaput sebagaimana yang dipunyai bebek. 

Begitu juga binatang berlidah panjang pada bunglon, hewan berpenglihatan dan berpendengaran tajam seperti pada burung hantu. Begitu juga hewan yang memiliki organ pembau pada ular.

Permukaan bumi yang terjal dan meninggi seperti bukit dan gunung tak lepas dari perhatian Allah. Gunung, misalnya, diciptakan sebagai pancangan atau paku bumi. Tujuannya, tulis Ibnu Katsir, agar bumi stabil dan tidak mengguncang seisinya.

Perhatian Allah ini menunjukkan Maha Pemurah hingga pada soal yang kecil-kecil. Jadi Allah Maha Mengetahui kebutuhan semua makhluk-Nya secara global dan rinci sekaligus.

Seekor semut, misalnya, yang bernapas dan berada di benua terjauh di dalam goa yang tak terjamah manusia tak lepas dari kasih-Nya.

Terkait ayat ini terdapat informasi yang disampaikan Syaikh Nawawi bahwa bumi itu dihamparkan di atas air. Semua itu Allah anugerahkan untuk semua makhluk. Bumi yang Syaikh Nawawi maksud ini adalah tanah atau daratan. 

Dalam sains modern diketahui bahwa berat bumi secara keseluruhan adalah 5,9722×1024 kilogram atau setara dengan 6,585 miliar triliun ton.

Halaman:

Tags

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB