Terbang tinggi naik Citilink (cakep)
Ke Banjarmasin mengikuti HPN
Hati penuh suka dan riang
Acara gempita dan bernas
Edisi.co.id - Awalnya saya agak ragu apakah HPN (Hari Pers Nasional) yang dipusatkan di Banjarmasin Kalsel dapat berlangsung sesuai harapan? Jangan-jangan akan direcoki organisasi sempalan yang merasa memiliki hak yang sahih menyandang predikat PWI yang legal.
Bukan karena saya mengenal dekat Hendry Chaerudin Bangun (HCB) ketika sekantor di Majalah Sportif hingga Kompas-Gramedia (KG), sehingga tidak terprovokasi organisasi sebelah. Tidak. Logika sederhana saja, PWI legal adalah di bawah pimpinan HCB karena terpilih lewat Kongres dan memiliki legalitas dari pemerintah Republik Indonesia.
Izinkan saya mengangkat dua jempol sebagai simbol penilaian atas keberhasilan pelasanaan HPN Banjarmasin ini.
Tentu semua ini bisa terwujud berkat kerjasama Tim Jakarta yang dikomandoi Raja Parlindungan Pane bersama Tim Banjarmasin di bawah arahan Zainal Helmie.
Saya menjadi teringat ketika aktif meliput ke luar negeri. Setiap kali kontingen olahraga Indonesia tiba, kita dikalungi kembang. Begitu juga saat di bandara Syamsudin Noor, saya dikalungi selendang dan diberi topi. Bangga dong!
Nah, kita masuk pada isi acara yang disusun panitia. Sesuai dengan tema: Pers Mengawal Ketahanan Pangan Sebagai Pilar Kemandirian Bangsa.
Baca Juga: Konsisten Melayani UMKM, BRI Cetak Laba Rp60,64 Triliun
Pembicara dan antusiasme wartawan peliput pun sungguh luar biasa.
Apakah HPN yang dilaksanakan 7-9 Februari 2025 ini hanya seminar menoton di satu tempat? Ternyata aktivitas dilaksanakan tersebar di berbagai lokasi. Ada seminar khusus IKWI (Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia); Jalan Santai; Lomba Puisi; Training Tenis; Training Sepak Bola; Rapat Kerja Wartawan Olahraga puncaknya adalah Anugerah Adinegoro.
Ketika mengikuti seminar di Hotel Aria Barito, HCB menelepon saya mengajak mengikuti Rapat Kerja Seksi Wartawan olahrga yang dilaksanakan SIWO PWI Pusat yang diketuai Agus Susanto. Dengan mobil Alphard hitam, kami pun segera meluncur ke lokasi seminar.
Karena antusiasme peserta dari 30 SIWO daerah, kami bertiga Ian Situmorang, Yesaya Oktavianus dan Jimmy Harianto (trio ex wartawan KG) diminta Herwan Pebriansyah (Bendahra Siwo Pusat) untuk berbagi pengalaman meliput di berbagai negara.
Sungguh, kami kaget karena ada wartawan sampai menitikkan airmata terharu karena dapat bertatap muka dan salaman bersama kami, wartawan yang mulai sepuh.
Apa yang kami ungkapkan adalah fakta lapangan yang berisi suka dan duka salama bertugas.