Hal ini dikarenakan masyarakat menggunakan sistem transkripsi bahasa yang mengalihkan bunyi ke dalam bentuk tulisan.
Baca Juga: Hotman Paris Terharu dengan Cleaning Service yang Mengembalikan Dompetnya setelah Terjatuh di MKG
Namun, pemerintah dan media massa cenderung menggunakan Ramadhan untuk menyesuaikan dengan publik.
Penyelaras bahasa Kompas TV menjelaskan bahwa transkripsi bahasa digunakan agar lebih mudah dipahami masyarakat.
Sedangkan transliterasi bahasa mengartikan pengalihan bunyi dan makna dari bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia.
Selain itu, terdapat juga pendapat yang mengatakan bahwa penulisan Ramadan dalam bahasa Arab memiliki arti sebagai orang yang sakit mata hendak buta.
Namun, penulisan ini tidak dapat disamakan dengan Ramadhan yang ada dalam bahasa Indonesia.
Penulisan yang benar menjadi hal penting, terutama bagi umat Muslim dalam melaksanakan ibadah di bulan suci ini.
Dengan mengetahui penulisan yang tepat, umat Muslim diharapkan dapat memperbaiki dan memperkaya kosakata bahasa Indonesia.***