Edisi.co.id - Banyak Pertanyaan Mengenai Penulisan yang Benar antara Inshaallah atau Insyaallah?
Bagi kalangan muslim, penulisan yang benar untuk kata "inshaallah" masih menjadi perdebatan.
Apakah seharusnya dipisah menjadi "insya Allah" atau disambung menjadi "insyaallah"?
Kata "insyaallah" berasal dari bahasa Arab إِنْ شَاءَ اللَّهُ atau "In šyāʾ Allāh", yang artinya "Jika Allah menghendaki" atau "Jika Allah mengizinkan".
Namun, bagaimana sebenarnya penulisan yang benar dalam Bahasa Indonesia?
Baca Juga: Roleplay di TikTok dan Twitter: Mengenal Fenomena Permainan Peran di Media Sosial
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) edisi V, kata "insyaallah" ditulis secara gabung menjadi "insyaallah".
Dalam KBBI, kata "insyaallah" memiliki makna sebagai ungkapan yang digunakan untuk menyatakan harapan atau janji yang belum dipenuhi.
Dengan kata lain artinya 'Jika Allah mengizinkan'.
Dengan demikian, pertanyaan mengenai penulisan kata "inshaallah" atau "insyaallah" keduanya dapat dikatakan benar.
Namun, menurut KBBI, penulisan yang benar adalah "insyaallah" yang disambung.
Dikutip dari nu.or.id, kata "insyallah" sering kali digunakan untuk janji yang berpotensi dilanggar, komitmen yang tidak kuat, atau harapan yang tidak pasti.
Akan tetapi hal ini tidak berarti bahwa semua penggunaan tersebut tepat.