Edisi.co.id - Fenomena Blue Moon, yang selalu menyita perhatian pecinta astronomi, akan kembali menyapa langit pada 30 Agustus hari ini.
Bulan ini dianggap sebagai bulan purnama terbesar dan paling terang, karena jarak antara Bulan dan Bumi akan berada dalam posisi sangat dekat.
Dikutip dari sumber Live Science, momen istimewa ini dijadwalkan terjadi pada Senin, 28 Agustus 2023, ketika jarak antara Bulan dan Bumi akan mencapai hanya 357.344 kilometer.
Tingkat kecerahan Blue Moon akan mencapai puncaknya pada Rabu, 30 Agustus 2023, tepatnya pukul 21:36 WIB.
Waktu terbaik untuk menyaksikan keindahan Blue Moon adalah mulai dari pukul 18.00 hingga 06.00, atau sepanjang malam, sesuai dengan waktu di masing-masing daerah di Indonesia.
Namun, sebaiknya kita tak perlu khawatir tentang penampilan biru di langit.
Meskipun diberi nama Blue Moon atau Bulan Biru, fenomena ini tidak akan menunjukkan warna biru sama sekali.
Sebenarnya, istilah "Blue Moon" berasal dari ekspresi abad ke-16 yang merujuk pada sesuatu yang jarang terjadi.
Blue Moon baru benar-benar berwarna biru dalam kondisi atmosfer tertentu, seperti setelah letusan besar gunung berapi Krakatau pada tahun 1884, yang membuat Blue Moon tampak berwarna biru.
Blue Moon terbagi menjadi dua jenis.
Pertama, Blue Moon musiman, yang merupakan Bulan Purnama ketiga dalam satu musim astronomis yang memiliki empat Bulan Purnama.
Fenomena ini terjadi lebih jarang daripada Blue Moon bulanan, dengan 408 Blue Moon musiman dan 456 Blue Moon bulanan tercatat dalam rentang 1100 tahun antara 1550 dan 2650.
Kedua, Blue Moon bulanan, yang merujuk pada Bulan Purnama kedua dalam satu bulan dalam kalender Masehi yang memiliki dua Bulan Purnama.
Fenomena ini dapat terjadi jika Bulan Purnama muncul di awal bulan Masehi. Hal ini dikarenakan periode lunasi sekitar 29,53 hari lebih pendek dari 11 bulan dalam kalender Masehi.