artikel

Kapan Sistem Penanggalan Dimulai?

Kamis, 20 Januari 2022 | 19:25 WIB

Edisi.co.id - Waktu terus berputar dan berulang. Setiap pagi kita selalu melihat matahari yang terbangun dari tidurnya. Setiap minggu, kita selalu bertemu dengan sebuah hari yang dianggap banyak orang sebagai hari yang menyebalkan yaitu hari Senin.

Tidak bisa dipungkiri memang, kita hidup pada sebuah siklus yang berulang secara terus menerus yang mana kita sendiri pun tak tahu siklus tersebut akan berakhir di titik mana.

Lalu, Bagaimanakah awal mula manusia dapat mengetahui bahwa mereka hidup dalam sebuah siklus? Dan Bagaimana mereka dapat menciptakan Sebuah sistem penanggalan?

Puluhan ribu tahun yang lalu tidak ada orang yang tahu bahwa hari ini adalah hari apa bulan apa dan tahun berapa. Setiap hari manusia melakukan kegiatan yang sama seperti berburu dan mencari sesuatu untuk dimakan.

Namun, ketika hewan buruan bermigrasi, tanaman tidak tumbuh, cuaca berganti dan perubahan alam lainnya, menyebabkan manusia tidak bisa memenuhi kebutuhan makanan mereka.

Barulah manusia sadar bahwa terdapat suatu siklus yang berulang. Mereka mulai berpikir bahwa alam selalu berubah dan kembali pada pola yang sama. Pada saat itu barulah konsep “tahun” mulai muncul di kepala mereka.

Ketika peradaban mulai mengenal pertanian, mereka mulai sadar bahwa dalam satu tahun ada waktu tertentu yang lebih baik untuk menanam dibanding waktu yang lainnya.

Mulailah mereka membagi waktu tahunan menjadi musim dan bulan. Hal itu membuat orang-orang perlu membaca pergerakan benda di langit dan menentukan kapan harus menanam memanen memancing dan berburu.

Baca Juga: Satgas Dinas PUPR Bersihkan Sampah Kali Laya

Pada titik ini setiap peradaban di seluruh dunia dari mulai Mesopotamia Arab Maya hingga daratan Tiongkok mengembangkan sistem penanggalannya masing-masing.

Pada umumnya terdapat 3 sistem penanggalan Yaitu Solar (Matahari), Lunar (Bulan), Luni-Solar ( Matahari - Bulan).

Perlu diketahui sistem Solar atau Matahari adalah sistem penanggalan yang berdasarkan pada siklus Bumi mengitari Matahari. Awalnya sistem matahari dipakai hanya untuk siklus jangka pendek yaitu siklus harian. Ketika matahari terbit dan tenggelam disebut sebagai “Siang” sedangkan waktu ketiadaan matahari disebut “Malam” Lalu gabungan keduanya disebut dengan 1 hari.

Namun ketika fenomena terbit dan tenggelamnya matahari ini digunakan untuk melakukan perhitungan siklus jangka panjang, ternyata tidaklah akurat. Jadinya sistem Solar ini lama tidak disadari oleh manusia karena pola pergerakannya tidak mudah terlihat.

Sampai pada suatu ketika manusia sadar bahwa pergerakan terbit dan tenggelamnya matahari tidak berulang pada orbit yang sama Sistem solar membagi 1 tahun langsung dengan 365 posisi matahari di langit Kenapa 365 hari?

Tags

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB