artikel

Penyakit akhir zaman

Senin, 12 September 2022 | 19:56 WIB

edisi.co.id - Di antara penyakit akhir zaman yang sering tidak kita sadari adalah ingin terpandang, haus akan pujian dan gila popularitas. Sudah bukan rahasia lagi ramai orang-orang mengejar keterkenalan, ingin masyhur dan populer di mata manusia. Apalagi perkembangan zaman saat ini menghadirkan media sosial, hampir semua cerita berbangga-bangga dengan popularitas dan keterkenalan. Na'udzubillahi min dzalik

Memang sifat dasar manusia itu ingin diakui, dikenal banyak orang, mahsyur, terpandang, merasa paling hebat, dan semacamnya. Dalam istilah psikologi, manusia dikuasai oleh ego yang ada dalam dirinya. Jika hal ini tidak dapat dikendalikan, maka ia dapat menyebabkan murkanya Allah, amalannya tidak akan bernilai lagi. Bahkan ada ada yang tidak sadar terjatuh ke dalam perkara syirik kecil bernama riya', sum'ah, dan ujub. Bangga dengan amalan, menceritakan kelebihan dan kehebatan dan suka membanggakan diri sendiri.

Sebagian orang lupa dengan hakikat dan tujuan hidup yang sesungguhnya. Padahal Allah sudah mengatakan dalam Al-Qur'an. "Sungguh orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa." Demikian firman-Nya dalam Surat Al-Hujurat Ayat 13.

Bahaya Popularitas Hati-hati dengan keterkenalan, kuburlah eksistensimu. Dalam Kitab Al-Hikam karya Syaikh Ibnu Atha'illah as-Sakandari (wafat 1309) terdapat nasihat yang indah. اِدْفِنْ وُجُودَكَ فيِ أَرْضِ الْخُمُولِ، فَمَا نَـبَتَ مِمَّالَمْ يُدْفَنْ لاَ يَــتِمُّ نَـتَاءِجُهُ Artinya: "Kuburlah wujudmu (eksistensimu) di dalam bumi kerendahan (ketiadaan); maka segala yang tumbuh namun tidak ditanam (dengan baik) tidak akan sempurna buahnya."

Baca Juga: Nama Walikota Depok Dicatut Untuk Aksi Penipuan Online, Masyarakat Diharap Waspada

Allah Ta'ala menggambarkan karakter seorang mukmin seperti pohon yang akarnya teguh. Berikut firman-Nya dalam Al-Qur'an: "Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya (menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya pada setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk manusia supaya mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut dengan akar-akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap (tegak) sedikit pun." (QS Ibrahim Ayat 24-26)

Dalam hal ini, Ibnu Atha'illah mengungkap sebuah kunci agar kita seseorang menghasilkan takwa yang sempurna. Yaitu dengan mengubur eksistensi dan ego kita. Tidak ada sesuatu yang lebih berbahaya bagi seorang yang beramal daripada menginginkan kedudukan dan keterkenalan. Inilah keinginan hawa nafsu yang utama. Dalam satu riwayat, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa yang merendahkan diri maka Allah akan memuliakannya. Dan barang siapa yang sombong, Allah akan menghinanya."

Mu'adz bin Jabal berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda: "Sesungguhnya sedikit riya' itu sudah termasuk syirik. Dan barangsiapa yang memusuhi wali Allah, maka ia telah memusuhi Allah. Dan sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa yang tersembunyi (tidak terkenal), yang bila tidak ada, tidak dicari dan bila hadir tidak dipanggil dan tidak dikenal. Hati mereka bagai pelita hidayah, mereka terhindar dari segala kegelapan dan kesukaran."

Dalam Hadis yang diriwayatkan Imam Al-Baihaqi dalam Syu'ab Al-Iman, Beliau bersabda: "Sembunyikanlah kebaikan-kebaikanmu sebagiamana engkau menyembunyikan keburukan-keburukanmu. Dan janganlah engkau kagum dengan amalan-amalanmu, sesungguhnya engkau tidak tahu apakah engkau termasuk orang yang celaka (masuk neraka) atau orang yang bahagia (masuk surga)." Ulama sufi Ibrahim bin Adham pernah berkata: "Tidak benar tujuan kepada Allah, siapa yang ingin terkenal."

Tags

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB