Edisi.co.id - Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril meminta agar Satuan Pendidikan Kerja Sama (SPK) di Indonesia dapat terus berbagi dan berkolaborasi untuk mewujudkan transformasi pendidikan dalam Merdeka Belajar.
“Kami ingin SPK terus berbagi dan berkolaborasi. Karena SPK sebenarnya adalah sekolah-sekolah center of excellent yang bisa menjadi penggerak dalam visi Sekolah Penggerak. Tidak harus program Sekolah Penggerak, tapi dengan visi Sekolah Penggerak untuk terus berbagi kepada sekolah-sekolah dan guru-guru yang lain,” ujurnya.
Dia menekankan bahwa Sekolah Penggerak merupakan sebuah visi dengan menjadikan sekolah yang memiliki keberpihakan pada murid; mengedepankan lingkungan belajar yang aman, nyaman, menyenangkan dan inklusif bagi murid; mempunyai budaya sekolah yang senang untuk berbagi dan belajar; serta memiliki hasil belajar yang semakin baik dari waktu ke waktu.
Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan menelan Korban menyampai 133 oran
“Inilah visi Sekolah Penggerak sebenarnya. Dan ketika sudah sampai pada visi itu, maka SPK kemudian tidak sendirian. Penggerak itu ada filosofi gotong royong, kalau maju jangan maju sendirian. Maju ajak yang lain, kita maju sama-sama,” ujurnya.
Iwan memandang bahwa SPK telah memberikan kontribusi dari berbagai aspek dalam mendukung visi Merdeka Belajar.
Salah satunya melalui partisipasi program Guru Penggerak, baik diikuti oleh guru-guru SPK maupun para pengurus dari Perkumpulan SPK Indonesia (PSSI).
Mereka, imbuhnya, bukan saja mengembangkan berbagai modul melainkan juga menjadi fasilitator atau pelatih ahli.