“Kadang-kadang seandainya semisal habis minum obat panas itu berkeringat itu tujuannya panasnya itu lewat pori-pori kulit, jadi lewat evaporasi. Nah ini sama prinsip kompres itu mengeluarkan panas lewat penguapan, lewat pori-pori kulit makanya anak jangan dibungkus pakaian berlapis-lapis, malahan justru nahan panasnya,” kata dr Karyanti.
“Kadang-kadang memang pada saat temperatur berkeinginan naik itu anak-anak sering kali menggigil atau semisal siapa malahan dewasa juga dapat menggigil. Itu artinya demamnya lagi berkeinginan naik, lagi berkeinginan naik suhunya jadi pada saat menggigil justru jangan diterapkan pakaian berlapis-lapis atau selimut, dibuka ya. Gunakan pakaian yang tipis saja atau yang tanpa lengan supaya dapat panasnya keluar lewat pori-pori kulit ya. Ini jangan kompres dengan air dingin atau alkohol.”
Ketiga, beri minum sesering mungkin. Dokter Karyanti menuturkan bujuk anak untuk minum cairan yang ada nutrisinya supaya jangan sampai dehidrasi atau kekurangan cairan. Bila memang masih bayi, kata dr Karyanti, susui sesering mungkin atau berikan susu yang nutrisinya lengkap. Cairan lain yang dapat diberi adalah jus buah atau minuman elektrolit.
“Kemudian rehat harus cukup. Jangan sampai dia aktif lari ke sana ke mari. Justru dia harus rehat cukup supaya metabolisme tubuhnya berkurang. Suhunya dapat turun. Kemudian tadi aktivitasnya tentu dikurangi. Berikan mainan yang stasis, semisal main ular tangga, lego, boneka, supaya anak diam bukan lari yang main ke sana ke mari, main bola ya. Itu jangan bermain yang kegiatan yang terlalu tinggi dahulu,” terang dr Karyanti.