Edisi.co.id- Hyperarousal gejala utama gangguan stres pascatrauma atau PTSD. Situasi ini terjadi ketika tubuh seseorang tiba-tiba menjadi betul-betul waspada akibat mengingat atau teringat trauma pada masa lalu.
Mengutip Verywell Health, secara psikologis hyperarousal mengakibatkan stres dan seringkali membuat orang merasa panik atau cemas. Situasi itu bahkan ketika tidak ada bahaya atau ancaman nyata. Sebab, hyperarousal membuat tubuh dan pikiran tetap waspada. Gejala yang timbul seperti susah tidur, susah konsentrasi, gelisah, berbuat cepat secara tiba-tiba.
Penyebab hyperarousal
Beberapa orang dengan PTSD mengalami kecemasan yang meningkat. Situasi itu mungkin membuat mereka lebih peka dan terlalu responsif kepada rangsang dan momen di sekitarnya.
Baca Juga: Yuk Kenali Perbedaan Gejala Demam Berdarah Dengue dengan Covid 19
Syok ini terjadi dapat menyebabkan stres sampai depresi, walaupun telah berlalu dan berada dalam lingkungan yang aman. Penderita PTSD akan merasa tertekan dan terus mengalami kecemasan yang berpengaruh kepada keadaan hyperarousal seakan-akan ada bahaya yang memata-matai.
Penyebab utama hyperarousal dipengaruni PTSD. Mengutip Healthline, macam momen yang menyebabkan PTSD, antara lain perampokan, kecelakaan, kekerasan seksual, pengalaman militer, pelecehan. kekerasan dalam rumah tangga, serangan terorisme, dan petaka alam.
Ada banyak kejadian lain yang meningkatkan risiko berkembangnya PTSD. Tetapi, tidak seluruh orang yang pernah mengalami momen traumatis akan mengalami PTSD atau hyperarousal.
Beberapa kemungkinan yang menyebabkan tingkat stres melonjak antara lain menghirup aroma bahan bakar yang memicu kilas balik momen yang mengancam jiwa. Bau itu dapat saja mengingatkan waktu dan daerah bermulanya trauma.
Situasi lainnya memberi pengaruh pendengaran. Contohnya, mendengar nyanyian lama di antrian pembayaran di warung yang membawa kembali gelombang kenangan hidup terkait momen traumatis.
Pengalaman menyeramkan dapat berpengaruh gangguan PTSD. Merujuk Mayo Clinic, seseorang yang mengalami gangguan stres pascatrauma akan timbul gejala kilas balik mimpi buruk, kecemasan, pikiran tidak terkendali akibat momen yang jelek itu.
Gejala gangguan stres pascatrauma umumnya timbul satu bulan setelah keadaan traumatis. PTSD dibagi menjadi empat macam: daya ingat yang mengganggu, penghindaran, perubahan negatif dalam pemikiran dan suasana hati, juga perubahan reaksi jasmani dan emosionil.