Meneropong Pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024

photo author
- Rabu, 15 Desember 2021 | 21:40 WIB
Foto: Pikiran Rakyat
Foto: Pikiran Rakyat

 

Edisi.co.id - Meskipun beberapa gugatan masih diajukan di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait ketentuan presidential treshold, namun sudah beredar beberapa nama pasangan Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawaprest) untuk Pilpres 2024.

Dari beberapa servey yang dilakukan oleh lembaga perofesional, terdapat beberapa nama yang berpeluang maju sebagai Capres dalam Pilpres 2024. Setidaknya ada tiga nama yang diunggulkan yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo.

Sedangkan untuk Cawapres terdapat beberapa nama yang cukup santer seperti Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Erick Thohir, Airlangga Hartarto, Agus Harimurti Yudhoyono,  dan Puan Maharani.

Baca Juga: Sinergi Melindungi TSL, Penegakan Hukum Diperkuat

Pertanyaannya, pasangan mana yang diunggulkan dari beberapa Capres dan Cawapres itu? Kembali kepada hasil survey dari beberapa lembaga tersebut, bahwa pasangan  yang diunggulkan antara lain Anies-AHY, Prabowo-Puan, dan beberapa kemungkinan pasangan lainnya.

Namun dari pasangan Capres-Cawapres yang muncul, tetap tak bisa menyaingi   pasangan yang berasal dari  tiga nama Capres yang diunggulkan, yaitu Prabowo-Ganjar, Prabowo-Anies, Ganjar-Anies atau Anies-Ganjar. Artinya, apabila dua dari tiga nama itu yang berpasangan, besar kemungkinan akan menang.   

Namun dengan mempertimbangkan pelaksanaan Pilpres yang masih cukup lama, semua kemungkinan bisa terjadi. Tidak tertutup kemungkinan akan ada perubahan drastis di hari-hari menjelang pencapresan. Hal tersebut sangat ditentukan oleh kepentingan masing-masing partai dan kepentingan elitenya. Terlebih di era politik padat modal sekarang dimana faktor modal sangat berpengaruh.

Baca Juga: Lantik Pengurus DDII Bekasi, Ketua DDII Jabar Sampaikan Tujuan DDII, Salahsatunya Mengawal Keutuhan NKRI

Kekuasaan partai juga makin dominan dengan penerapan presidential treshold 20 persen, dimana tidak semua partai bisa mengusung calon tanpa berkoalisi. Pertanyaannya, ke mana arah koalisi akan dibentuk, terutama partai-partai besar seperti PDI-P, Gerindra, dan Nasdem, juga Golkar, Demokrat, dan PKS.

Pertanyaan selanjutnya, kemana Puan merapat selain ke Prabowo? Akankah Prabowo memberikan kesempatan kepada kader lainnya? Benarkah Surya Paloh tidak berminat mencalonkan diri? Mengapa hanya Airlangga yang dimunculkan Golkar? Mengapa Demokrat dan PKS makin mesra? ***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asri Al Jufri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X