Mengenal Sosok Ulama Pembelajar Buya Syafi’i Ma’arif

photo author
- Sabtu, 28 Mei 2022 | 00:15 WIB
Buya Syafi'i Ma'arif wafat pada Jumat, 27 Mei 2022.
Buya Syafi'i Ma'arif wafat pada Jumat, 27 Mei 2022.

Edisi.co.id – Bangsa Indonesia kehilangan seorang sosok ulama pembelajar yang selalu menjadi panutan.  Berita mengejutkan menghiasi media sosial pada Jumat siang,  tanggal 27 Mei 2022 tentang wafatnya Buya Syafii Maarif. Semua orang mengenal mantan Ketua Umum Muhammadiyah (1998-2005) ini sebagai tokoh Islam yang moderat dengan pandangan beliau yang menyejukkan.

Buya Syafii lahir di Sumpur Kudus, Minangkabau, Sumatera Barat, 31 Mei 1935,  anak bungsu dari empat bersaudara pasangan Ma’rifah Rauf Datuk Rajo Malayu dan Fatimah.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo Menikahkan Adiknya dengan Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman

Riwayat Pendidikan

  • SR Negeri Sumpur Kudus, Sumatera Barat (1947).
  • Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sumpur Kudus, Sumatera Barat.
  • Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Lintau, Sumatera Barat.
  • Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah, Yogyakarta (1956).
  • Sarjana Muda (BA), Fakultas Sejarah dan Kebudayaan Universitas Cokroaminoto Surakarta (1964).
  • S1, Jurusan Sejarah, IKIP Yogyakarta (1968).
  • S2, Jurusan Sejarah, Ohio University, Athens, Ohio, AS, (MA, 1980).
  • S3, Pemikiran Islam, Universitas Chicago, Amerika Serikat, (Ph.D, 1983).

Baca Juga: Sahabat Ciliwung Depok Keberatan Pernyataan Ecoton, Ajak Bergabung Ketimbang Somasi

Perjalanan karier

  • Guru di Sekolah Muhammadiyah, Lombok Timur, NTB (1957).
  • Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMP di Baturetno, Surakarta (1959-1963).
  • Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMA Islam Surakarta (1963-1964).
  • Dosen Sejarah dan Kebudayaan Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1964-1969).
  • Dosen IKIP Yogyakarta (1967-1969).
  • Asisten dosen paruh waktu Sejarah dan Kebudayaan Islam di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1969-1972).
  • Asisten Dosen Sejarah Asia Tenggara IKIP Yogyakarta (1969-1972).
  • Dosen paruh waktu Sejarah Asia Barat Daya IKIP Yogyakarta (1973-1976).
  • Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1983-1990).
  • Profesor tamu di University of Iowa, AS (1986).
  • Dosen senior (paruh waktu) Sejarah dan Kebudayaan Islam IAIN Kalijaga, Yogyakarta (1983-1990).
  • Dosen senior (paruh waktu) di UII Yogyakarta (1984-1990).
  • Dosen senior (paruh waktu) Sejarah Ideologi Politik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta (1987-1990).
  • Dosen senior (pensyarah kanan) di Universitas Kebangsaan Malaysia (1990-1994).
  • Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1992-1993).
  • Profesor tamu di McGill University, Kanada (1992-1994).
  • Profesor Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1996).

Baca Juga: Dorong Advokasi Kebijakan Daerah, BKKBN Integrasikan Pokja Bangga Kencana

Kegiatan organisasi

  • Wakil Ketua PP Muhammadiyah (1995-1998).
  • Ketua Umum PP Muhammadiyah (1998-2000).
  • Ketua Umum PP Muhammadiyah (2000- 2005).
  • Pengurus Masyarakat Sejarawan Indonesia.
  • Pemimpin Redaksi majalah Suara Muhammadiyah Yogyakarta (1988-1990).
  • Anggota Staf Ahli jurnal Ummul Qur'an (1988).
  • MAARIF Institute for Culture and Humanity (2002).
  • Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP). ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Asri Al Jufri

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kemiskinan, Kesehatan, dan Tanggung Jawab Negara

Jumat, 19 Desember 2025 | 13:03 WIB

Hutan sebagai Korban Gaya Hidup Materialistis

Rabu, 17 Desember 2025 | 19:55 WIB

Bahasa yang Hilang di Balik Cahaya Layar Gadget

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:29 WIB

UKW dan Kerendahan Hati Seorang Wartawan

Selasa, 16 Desember 2025 | 13:15 WIB

The Western Wall

Jumat, 12 Desember 2025 | 14:40 WIB

Aset Perusahaan Terbakar? Begini Aspek Perpajakannya

Jumat, 12 Desember 2025 | 13:08 WIB

Kekaguman atas Sikap Kemanusiaan — Catatan Pribadi

Rabu, 10 Desember 2025 | 11:35 WIB
X