Oleh: Syamsul Yakin
Wakil Ketua Umum MUI Kota Depok
Ada adagium yang sangat masyhur di kalangan umat Islam bahkan sempat disangka sebagai hadits Nabi, yakni “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu hidup selamanya. Beramallah untuk akhiratmu seakan-akan kamu akan mati besok”.
Terlepas dari perdebatan kesahihannya, perkataan ini cukup memberi motivasi untuk bekerja sekaligus beribadah. Bekerja untuk dunia sedangkan beribadah untuk akhirat. Dalam praktik keduanya diposisikan secara integral.
Lebih jauh, bekerja adalah memainkan peran di tengah masyarakat, sedangkan beribadah adalah mempersiapkan kehidupan di akhirat kelak. Dalam konteks seperti inilah kiranya peran Aparatur Sipil Negara (ASN) dalam masyarakat.
Setidaknya dikenal ada tiga peran ASN, pertama, sebagai pelayan publik, kedua, pelaksana pemerintahan, dan ketiga, pemersatu masyarakat. Ketiga tugas ini dapat dilaksanakan oleh ASN dengan menerapkan konsep “Kantorku adalah Madrasahku, Mushallaku, dan Surgaku”.
Baca Juga: Total 41 Jemaah Wafat Sampai Jelang Berakhir Fase Puncak Haji, Berikut 14 Nama Jemaah yang Wafat Fase Armuzna
Tentang konsep pertama, “Kantorku adalah Madrasahku”, artinya sebagai profesional ASN tidak harus berhenti belajar. Sebab ada saja pekerjaan kantor yang tidak ditemukan dalam buku daras saat kuliah. Apalagi memang seringkali teori yang dipelajari berbeda dengan praktik di lapangan. Saat inilah ASN kembali melakukan collaborative learning (CL) untuk mencari solusi problem yang dihadapi.
Maka dalam kondisi seperti ini tak ayal kantor menjadi madrasah dimana ASN saling-sharing ilmu pengetahuan dan pengalaman. Untuk metode belajar yang ditempuh bisa dipilih antara collaborative learning (CL) dan problem based learning (PBL). Secara teologis, praksis “Kantorku adalah Madrasahku” termasuk bagian dari menuntut ilmu yang berpahala besar dan dilegitimasi oleh Nabi, “Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua” (HR. Thabrani).
Untuk itu bagi ASN dalam rangka mengembangkan peran di tengah masyarakat tidak berhenti belajar. Nabi berpesan, “Barangsiapa yang menginginkan dunia, maka wajib berilmu. Barangsiapa yang menginginkan akhirat, maka wajib berilmu. Barangsapa menginginkan dunia dan akhirat, maka wajib berilmu” (HR. Ahmad).
Kemudian tentang konsep kedua, “Kantorku adalah Mushallaku” bagi ASN ini merupakan oase yang kembali membuat segar lahir dan batin. Artinya segala upaya melayani publik, melaksanakan pemerintahan, memersatukan masyarakat sepenuhnya diserahkan kepada Allah dalam sujud shalat di mushalla kantor. Kerja adalah ikhtiar, sementara hasilnya adalah hak proregatif Allah. Maksudnya, Allah tidak menilai hasil kerja ASN, tapi prosesnya.
Inilah yang dalam konsep agama kita disebut tawakal. Allah menyatakan, “Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya” (QS. al-Thalaq/65: 3).
Terakhir, mengenai konsep “Kantorku adalah Surgaku” artinya segala ikhtiar melayani publik, melaksanakan pemerintahan, memersatukan masyarakat didedikasikan semata-mata untuk Allah saja, bukan karena apa atau siapa. Pandangan seperti inilah yang akhirnya dikenal dengan “kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas” yang akan dibalas surga oleh Allah.
Semoga peran ASN di tengah masyarakat membuat Allah tersenyum.*
Artikel Terkait
Pelaksanaan Sholat Idul Adha 1443 H Polres Kep Seribu Terapkan Protokol Kesehatan
Waspada, Beberapa Dampak Buruk Seringnya Mengkonsumsi Gorengan
24 Bahasa Telah Ditambahkan Google Translate