edisi.co.id - Masuknya agama Islam di Jawa Barat diawali dengan hadirnya seorang saudagar dari Mekah yang bernama syeikh Hasanuddin pada tahun 1418 M. Syeikh Hasanuddin mendirikan perguruan Islam (pesantren) di Karawang. Bukti arkeologis berupa makamnya masih ada di sampai sekarang.
Perguruan Syeikh Hasanudin ini selanjutnya lebih terkenal dengan sebutan Paguron Syeikh Quro. Di perguruan Syeikh Quro ini, subang larang Putri Syahbana Cirebon belajar. Cirebon pada waktu itu masih dibawah kekuasaan Pajajaran. Setelah tamat belajar di perguruan Syeikh Quro, Subang larang dinikahi prabu Siliwangi menjadi istri yang ketiga.
Pernikahan prabu Siliwangi dengan subang larang mendapatkan 3 orang putra/Putri yaitu: yang pertama walangsungsang, yang kedua rarasantang, dan yang terkecil sangara. Rarasantang adalah ibu Syarif Hidayatullah (sunan gunung jati).
Baca Juga: Fabio Quartararo Frustasi Setelah Gagal di MotoGP Thailand
Pada tahun 1420 datang ke Cirebon saudagar dari Bagdad Syeikh Datuk Kahfi. Setelah mendapat izin dari Syahbandar Cirebon, Syeikh Kahfi mendirikan perguruan Islam Gunung Jati. Walangsungsang dan Rarasantang berguru kepada Seikh Kahfi. Sedangkan sanghara tinggal bersama ayahnya di Pakuan. Makam Syeikh Kahfi sampai sekarang masih ada di Gunung Sebung (lokasinya bersebelahan dengan Gunung Jati).
Artikel Terkait
PSSI Klaim Terus Dapat Dukungan dari FIFA Guna Perbaiki Sepak Bola Nasional
Polri Benahi Aturan Pengamanan Olahraga Buntut Tragedi Kanjuruhan
Anies menyenangkan Warga Jakarta Lewat Fasilitas Olahraga Kelas Dunia